Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin ASEAN-India Soroti Dampak Negatif Over Tourism

Kompas.com - 29/10/2025, 09:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan India menyoroti dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari over tourism (pariwisata berlebihan) dalam the 22nd ASEAN-India Summit di Kuala Lumpur, Malaysia.

“(Kami) mencatat bahwa pariwisata berlebihan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan alam serta kesejahteraan dan budaya masyarakat setempat, juga terhadap sumber daya, khususnya lahan dan air,” kata pernyataan bersama para pemimpin ASEAN-India seperti dilansir dari Antara, Rabu (29/10/2025).

Pemimpin ASEAN dan India menyadari sektor pariwisata memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi.

Pariwisata juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja, pengembangan infrastruktur, serta mendorong saling pemahaman lintas budaya, pembangunan sosial, dan pertukaran budaya di kawasan.

Oleh karena itu, ASEAN-India menyadari perlunya peningkatan yang berkelanjutan dalam kualitas layanan, keselamatan, dan kepuasan pengunjung untuk mempertahankan daya tarik ASEAN sebagai destinasi pariwisata utama.

Baca juga: Koster: Bali Belum Over Tourism, Tapi Wisatawan Nakal Perlu Ditertibkan

Kedua belah pihak juga menyadari bahwa pariwisata merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kontak antar masyarakat antara ASEAN dan India, serta mencatat bahwa pariwisata telah menjadi salah satu pendorong penting pertumbuhan ekonomi bagi ASEAN dan India.

Mengingat peranan penting sektor pariwisata terhadap hubungan ASEAN dan India, para pemimpin sepakat untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang berlandaskan prinsip ekonomi hijau, biru, dan sirkular, yang pro-planet dan memberi dampak positif bagi alam serta memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan ekosistem.

“Mendukung pelestarian warisan budaya, mendorong efisiensi sumber daya, perlindungan keanekaragaman hayati, serta berbagi praktik terbaik untuk pengembangan pariwisata yang inklusif dan tangguh serta penerapan standar pariwisata ASEAN,” bunyi pernyataan bersama tersebut.

Menyikapi isu mengenai polusi, ASEAN dan India sepakat untuk mematuhi norma dan standar untuk mengurangi polusi udara, air, dan tanah dengan mengubah pola konsumsi wisatawan dan industri terkait.

ASEAN turut mendorong agar ASEAN Centre for Energy dan The Energy and Resources Institute (TERI)—sebuah institut riset dan kebijakan nirlaba mengenai masalah energi dan sumber daya alam yang berbasis di India—untuk secara proaktif mempromosikan penerapan energi terbarukan di kawasan wisata yang menjadi lokasi monumen sensitif terhadap polusi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau