Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Bahaya, Dilarang Berhenti di Jembatan Terpanjang di Yogyakarta

Kompas.com - 01/11/2025, 11:11 WIB
Dani Julius Zebua,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jembatan Pandansimo yang jadi jembatan terpanjang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak hanya jadi infrastruktur penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Jembatan dengan total bentangan mencapai 2,3 kilometer ini juga menjadi tempat wisata. Banyak orang penasaran dengan keindahan panorama dan kemegahan jembatan ini.

Apalagi terdapat gapura berbentuk gunungan wayang setinggi puluhan meter di tengah jembatan ini, ditambah panorama indah ke arah muara Sungai Progo.

Baca juga: Jembatan Pandansimo Hubungkan YIA dengan Wisata Pantai di Bantul via JJLS

Serta, pada malam hari gemerlap cahaya lampu aneka warna akan menghiasi kolong jembatan.

Saat Kompas.com berkunjung ke sana pada Rabu (29/10/2025), banyak orang yang melintas sambil mengabadikan panorama jembatan menggunakan ponsel mereka.

Dilarang berhenti di sepanjang jembatan

Jika ingin berkunjung ke Jembatan Pandansimo, salah satu aturan yang wajib dipatuhi adalah dilarang berhenti di sepanjang jembatan.

Terdapat rambu larangan berhenti di sepanjang jembatan, sehingga wisatawan atau pengendara harus tetap memacu kendaraannya.

Namun saat Kompas.com berkunjung, tampak sejumlah kendaraan nekat berhenti di tengah jembatan, terutama bagian ornamen gapura gunungan wayang.

Beberapa orang juga turun dari kendaraan dan berfoto dengan latar belakang gapura yang megah itu. Selain itu, terlihat pula beberapa pedagang yang menggunakan motor rombong.

Ada patroli petugas

Dihubungi secara terpisah, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Bidang Trantibum Satpol PP Kulon Progo, Sartono mengatakan, pihaknya dan Satpol PP DIY dan Bantul rutin patroli sambil mengimbau pedagang dan pengunjung di kawasan tersebut.

Itu karena aktivitas tersebut membahayakan karena rawan menyebabkan kecelakaan karena menghalangi pengguna jalan.

Ornamen Gapura Gunungan Wayang di Jembatan Pandansimo pada Malam Hari, Rabu (29/10/2025).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ornamen Gapura Gunungan Wayang di Jembatan Pandansimo pada Malam Hari, Rabu (29/10/2025).

Namun, langkah yang diambil sejauh ini masih bersifat persuasif dan tidak bisa serta-merta berupa penindakan. Pemerintah mengayomi warga kecil yang mencari rezeki.

Karenanya, langkah yang dilakukan satpol PP adalah persuasif dan edukasi agar kegiatan berdagang tidak sampai tepi jalan.

“Paling ramai ketika Sabtu sore dan Minggu pagi. Pada sore hari biasa, juga lumayan ramai” ujar dia di ruang kerjanya, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Jembatan Rp 800 Miliar di Yogyakarta, Bertabur Lampu Aneka Warna Saat Malam

Saat ini jika pengunjung ingin menuju bagian tengah jembatan, mereka bisa memarkirkan kendaraan di tempat parkir ujung jembatan, lalu berjalan kaki menuju tengah.

Sebagai info, ada jalur khusus pejalan kaki di samping kanan dan kiri jembatan yang bisa digunakan wisatawan untuk berjalan kaki ke tengah jembatan. Terdapat dek panorama di sana untuk tempat melihat pemandangan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau