KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan pendaftar tes kemampuan akademik (TKA) tahun ini sudah lebih dari 2 juta murid dari semua jenjang per 3 September 2025.
Dari jumlah tersebut lebih dari 370.000 murid telah memilih mata pelajaran pilihan dan siap mengikuti TKA.
“Jumlah pendaftar ini menunjukkan tingginya minat murid untuk mengukur capaian belajar sekaligus membuka peluang masuk ke seleksi nasional jalur prestasi,” kata Abdul Mu'ti, dikutip dari situs Puslapdik Kemendikdasmen.
Abdul Mu'ti mengimbau kepada sekolah dan murid untuk melakukan pendaftaran secepatnya, sehingga peluang untuk memilih jadwal dan mempersiapkan diri semakin matang.
Baca juga: Data Sementara, Lebih dari 2 Juta Siswa SMA-SMK Sederajat Sudah Daftar TKA 2025
Sekolah dapat mendaftarkan peserta didik yang ingin mengikuti TKA melalui laman tka.kemendikdasmen.go.id.
Masyarakat juga bisa mengakses informasi di situs tersebut.
Mendikdasmen menambahkan, TKA merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan Pendidikan Bermutu untuk Semua.
TKA akan terus dilaksanakan dan sudah ada perangkat-perangkat aturan yang mendukung pelaksanaannya.
“TKA menjadi terobosan Kemendikdasmen dalam meningkatkan mutu pendidikan dan alat pengukur kemampuan murid dalam bidang literasi dan numerasi,” tutur Abdul Mu’ti.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin mengimbau murid untuk berkomunikasi dengan orangtua serta guru perihal minat, potensi, serta cita-citanya untuk menentukan mata pelajaran pilihan pada TKA.
Baca juga: Cek Mapel Pendukung SNBP 2026 dan Mapel TKA buat Masuk Fakultas Kedokteran
“Lakukan pendaftaran melalui operator satuan pendidikan. Ikuti TKA dengan semangat mengetahui capaian akademik secara berintegritas dan suka cita,” pesan Toni.
BSKAP menyediakan fitur “Ayo Coba TKA” di laman pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka yang dapat diakses kapan saja dan gratis.
“Soal-soal TKA diambil dari pelajaran sehari-hari, sehingga murid tidak akan merasa terbebani,” ucap Toni.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini