KOMPAS.com - Siswa SMA/SMK sederajat yang tahun ini kuliah, tentu akan merasakan masa transisi dari status pelajar menjadi mahasiswa.
Oleh karena itu, mahasiswa baru perlu mempersiapkan diri agar bisa menjalani perkuliahan dengan sukses.
Perlu diketahui bahwa menjadi seorang mahasiswa tidak hanya datang mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas saja. Tetapi juga membangun kebiasaan positif untuk mendukung kesuksesan akademik dan pengembangan diri.
Konselor IPB University, Dr Melly Latifah menekankan bahwa mahasiswa perlu menanamkan pola hidup teratur sejak awal agar siap menghadapi tantangan perkuliahan maupun dunia kerja.
Baca juga: Tips Dapat Beasiswa di IPB University
“Memiliki kebiasaan positif sejak awal kuliah sangat penting untuk mendukung kesuksesan akademik dan pengembangan diri,” ujar Dr Melly yang juga dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen dikutip dari laman IPB, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, ada lima kebiasaan utama yang sebaiknya diterapkan mahasiswa sejak duduk di bangku kuliah. Apa saja kebiasaan penting agar sukses jalani perkuliahan? Simak informasinya sampai selesai.
Mahasiswa perlu membuat jadwal harian atau mingguan, menyusun daftar prioritas, serta menghindari kebiasaan menunda pekerjaan.
“Manajemen waktu adalah kunci produktivitas, keseimbangan hidup, dan kesuksesan akademik,” kata Dr Melly.
Ia menyarankan penggunaan metode prioritas, aplikasi kalender, teknik Pomodoro, hingga evaluasi mingguan agar mahasiswa mampu menyelesaikan tugas tepat waktu tanpa stres berlebihan.
Dr Melly menekankan pentingnya belajar secara aktif, misalnya dengan mencatat, merangkum, bertanya ketika tidak paham, dan mengulang materi secara rutin.
“Belajar itu bukan hanya menjelang ujian, tapi harus dilakukan konsisten,” jelasnya.
Mahasiswa juga dianjurkan memanfaatkan berbagai sumber belajar tambahan, mulai dari buku, jurnal, hingga media digital.
Baca juga: Cerita Sahara, Usia 15 Tahun Masuk IPB University Jalur SNBP
Networking menjadi faktor penting dalam menunjang pengembangan diri. Hubungan baik dengan teman, dosen, maupun alumni dapat membuka peluang beasiswa, magang, hingga penelitian bersama.
“Jejaring di kampus bisa memberi dukungan akademik, peluang kolaborasi, akses informasi, hingga persiapan karier,” ungkapnya.
Selain itu, interaksi dengan berbagai pihak juga melatih kemampuan komunikasi, negosiasi, dan kerja tim.