KOMPAS.com – Kementerian Agama (Kemenag) mendorong mahasiswa perguruan tinggi umum (PTU) untuk menjadi motor penggerak moderasi beragama dan semangat bela negara di kalangan generasi muda.
Dorongan itu disampaikan dalam acara pengukuhan pengurus Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) periode 2025–2027 yang digelar di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Sebagai informasi, PMMBN merupakan organisasi yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag. Organisasi ini menjadi wadah kaderisasi mahasiswa PTU untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama.
Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan kebutuhan mendasar bangsa Indonesia yang majemuk.
Baca juga: Cerita Fadlyn, Mahasiswa Unair yang Ikut Pertukaran Pelajar ke Korsel Saat SMP
“Moderasi beragama adalah keniscayaan bagi bangsa yang plural dan beragam seperti Indonesia. Tantangan kita bukan menyatukan perbedaan, melainkan mengelola keragaman agar menjadi kekuatan,” ujar Kamaruddin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, keberagaman di Indonesia harus dikelola melalui nilai-nilai agama yang membawa manfaat dan perdamaian, bukan sebaliknya.
Kamaruddin mengutip Surah Al-Mumtahanah ayat 8 sebagai dasar pentingnya bersikap adil dan berbuat baik kepada siapa pun, termasuk mereka yang berbeda keyakinan.
“Dalam konteks berbangsa, tidak ada mayoritas dan minoritas konstitusional. Semua warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sikap beragama harus membawa kemaslahatan dan menjadi motor kemajuan bangsa.
“Beragama harus mendatangkan manfaat bagi sesama (khairunnas anfa’uhum linnas). Harus cerdas, progresif, dan relevan dengan tantangan zaman,” katanya.
Dalam sambutannya, Kamaruddin menyoroti pentingnya peran organisasi mahasiswa sebagai sarana membangun karakter, jejaring, dan keterampilan sosial.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Riset Kemenag 2025 Dibuka, Pendanaan Capai Rp 2 Miliar
Ia mengutip hasil penelitian Harvard Business School yang menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, tetapi juga oleh jaringan, kemampuan komunikasi, dan integritas.
“Organisasi seperti PMMBN adalah instrumen penting untuk membangun jaringan dan memperluas potensi masa depan. Relasi dan komunikasi interpersonal sering kali lebih menentukan daripada nilai akademik semata,” ujarnya.
Selain itu, Kamaruddin menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab pribadi.
“Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang sukses umumnya memiliki kehidupan keluarga yang stabil. Ini menggambarkan pentingnya keseimbangan antara tanggung jawab pribadi dan profesional,” jelas Kamaruddin.