Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kopi Tuku, Pelopor Kopi Susu Gula Aren yang Kini Jadi Tren

KOMPAS.com - Perpaduan kopi dan susu sudah lama dikenal, tetapi siapa sangka minuman ini terasa nikmat dicampur gula aren?

Andanu Prasetyo, pemilik Tuku, dikenal sebagai pelopor kopi susu gula aren sejak 2015.

Namun, melalui Junior Brand Manager Kopi Tuku, Eleonora Ancilla, toko kopi ini enggan menyematkan diri sebagai pencetus kopi susu campur gula aren.

"Banyak orang yang cap demikian, tetapi kami lebih menganggap diri sebagai explorer, yang pertama kali eksplor saja," ujar perempuan yang akrab dipanggil Cilla, ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3/11/2023).

Cilla mengatakan, Andanu mengawali penemuan ini dengan mencoba padanan rasa baru untuk kopi, minuman yang dicintainya sejak lama.

Kecintaannya terhadap kopi membawa Andanu menggerakan mimpi awalnya untuk menggerakan roda kopi Indonesia.

Ia selalu penasaran dengan kopi. Sering mengulik kopi hingga mendirikan Toodz House pada 13 tahun lalu, berlokasi tepat di depan Tuku Cipete, cabang pertama.

"Dulu, Pak Andanu mencoba semua resep dan jenis gula. Mulai dari gula supermarket, gula di pasar. Sampai akhirnya ketemu abang-abang cendol, bikin cendol pakai gula aren cair," jelas dia.

Ide gula aren cair dari cendol, diimplementasikan oleh Andanu dan berhasil menghadirkan rasa baru yang cocok di lidah para pelanggan.

"Kami senang kalau bisa menciptakan kesenangan minum kopi melalui Tuku," kata Cilla.

Satu menu favorit Tuku adalah Kopi Susu Tetangga. Kopi ini paling favorit, bisa terjual hingga ribu gelas dalam satu hari.

Istilah "tetangga" pun kian melekat pada Tuku hingga dijadikan salah satu nama menu yang disukai banyak pelanggan.

Cerita di balik nama Kopi Susu Tetangga Tuku juga cukup unik. Cilla mengatakan, butuh berbulan-bulan lamanya untuk menematkan nama minuman kopi ini.

"Dulu, namanya sekedar 'Es Kopi Susu Andanu' saking mau bikin minuman yang cocok sama tetangga di Cipete," kata Cilla.

Ternyata, minuman ini digemari oleh banyak orang, bukan satu-dua orang sehingga diganti menjadi Kopi Susu Tetangga.

Saking tingginya pesanan kopi ini, Tuku sengaja menyeduh Kopi Susu Tetangga sekaligus dalam satu wadah besar setiap harinya.

Tidak butuh waktu lama untuk menyiapkannya. Sekali pelanggan datang, bisa bayar dan langsung mengambil minumannya.

Kopi, susu, krimer, dan gula aren dicampur menjadi satu dalam kondisi segar. Quality control diperhatikan dalam pembuatan menu kopi favorit ini.

"Memang kebetulan dalam satu hari itu Kopi Susu Tetangga cepat banget terjual. Misalnya di cabang Bintaro bisa habis sampai 2.000 gelas per hari. Dari sana, kami coba pre-mixing," kata Cilla.

Total dalam satu hari Tuku bisa menjual 42.000 hingga 50.000 gelas kopi di 42 cabangnya.

Menu ini bukan satu-satunya minuman yang bisa dinikmati di Tuku. Masih ada Es Kopi hitam Tetangga, Kopi Hitam Tetangga, Iced Chocolate, Cappuccino, Long Black, Caramel Macchiato, dan Kopi Filter.

Segelas kopinya dijual Rp 18.000 hingga Rp 34.000. Bila ingin memesan menu mini kopi, cukup merogoh kocek Rp 10.000.

Ada juga kopi literan yang dijual Tuku pada awal pandemi Covid-19.

"Kami terus cari cara gimana bangkit lagi saat lockdown, tidak ada yang ke toko. Akhirnya menu Tukucur dirilis 

Tuku melihat kebutuhan minum kopi orang Indonesia yang tidak setop, bahkan saat pandemi kemarin.

Menu kopi literan ini bisa memudahkan para tetangga yang tidak bisa datang ke toko. Kopinya juga bisa tahan hingga tiga hari di kulkas.

Sebanyak 42 cabang Tuku tersebar di Jabodetabek dan Surabaya. Semuanya dipegang sendiri tanpa waralaba.

"Satu hal yang benar-benar kami jaga adalah relevansi dan brand itu sendiri," ujar Cilla.

Pembukaan cabang Tuku biasanya dilakukan menurut banyaknya rekomendasi para tetangga, pencinta kopinya.

Belum lagi, menjaga kualitas menu, sumber daya atau karyawan, dan juga manajemen setiap cabangnya.

Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan Tuku. Setelah mendengar pendapat dari tetangga, masukkan tersebut akan dikaji.

Tingginya peminat kopi di banyak daerah membuat Tuku sengaja menghadirkan gerai khusus online.

"Volume antrean orang itu gak habis-habis. Kalau kami gabungkan pasti ramai, makanya toko hybrid akan didesain beda spot biar efektif pesanan online dan offline," tutur Cilla.

Rencana pembukaan cabang baru di luar Jabodetabek dan Jawa Timur juga dimulai sejak tahun ini hingga 2024 nanti.

Sejak berdiri pada delapan tahun lalu, kedai kopi ini sudah menyajikan aneka kudapan sebagai pendamping minum kopi.

Ada Donat Kampung, Banana Bread, Choco Bread, Bolu Cokelat, hingga Carrot Cake yang dijual potongan.

Harganya mulai dari Rp 4.000 hingga belasan ribu per satu potong kudapan.

Inovasi Kopi Tuku justru datang dari luar makanan dan minuman. Bukan kopi dan kudapan, kedai ini justru menjual aneka kebutuhan pribadi yang jarang ditemukan di coffee shop.

"Salah satu mimpi Tuku yang menjadi nyata adalah menjual produk bukan makanan dan minuman, yaitu merchandise," ujar Cilla.

Baju, tote bag, tumblr, jepitan, kolaborasi makeup, parfum, hingga payung.

Tuku sengaja merancang tokonya untuk menghadirkan berbagai produk, demi memenuhi kebutuhan para tetangga.

Ide ini berawal dari salah satu tetangganya. Satu pelanggan Tuku asal Bandung pernah membutuhkan payung, kemudian mendatangi kedai kopi ini tanpa mengetahui apa toko ini menjual barang yang dibutuhkan atau tidak.

"Itu menjadi salah satu inspirasi yang membuat kami ingin terus berinovasi untuk para tetangga," kata Cilla.

Kini, Tuku memiliki Toserbaku alias Toko Serba Ada Tuku pertama di Cipete yang didirikan pada 2022.

Beberapa produk Toserbaku juga bisa ditemukan di sejumlah cabang Tuku.

  • Kopi Gunung Kelir Siap Masuki Pasar Global, Terima Sertifikat Indikasi Geografis
  • Mengulik Asal-usul Cappuccino, Minuman Kopi untuk Pagi Hari

https://www.kompas.com/food/read/2023/11/07/100300175/kisah-kopi-tuku-pelopor-kopi-susu-gula-aren-yang-kini-jadi-tren

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke