Padahal, dua kudapan ini memiliki karakter berbeda, mulai dari bahan dasar yang digunakan, tekstur, rasa, hingga cara penyajian.
Kue pancong cenderung gurih dan padat, sementara kue pukis lebih manis dan lembut seperti bolu.
Mengetahui perbedaan kue pancong dan kue pukis bukan hanya menambah wawasan tentang kuliner Nusantara, tetapi juga membantu saat ingin membuat keduanya di rumah dengan hasil sempurna.
Baik kue pancong maupun kue pukis sudah dikenal sebagai jajanan tradisional sejak puluhan tahun lalu.
Mengutip Buku “Ragam Kudapan Jawa” (2023) karya Murdjiati-Gardjito dan kawan-kawan terbitan Penerbit Andi, kue pancong merupakan kudapan dari Betawi.
Sementara itu, menurut Jurnal Tata Boga “Pengaruh Substitusi Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) dan Penambahan Puree Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Sifat Organoleptik Kue Pukis” (2019) karya Nafsia Holidya dan Dwi Kristiastuti Universitas Negeri Surabaya, kue pukis adalah kue tradisional yang berasal dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kunci utama perbedaan dua kue ini terletak pada bahan dasar yang digunakan.
Bahan kue pancong terdiri dari tepung beras, parutan kelapa, garam, santan, serta tambahan gula pasir sebagai taburan jika ingin lebih manis.
Pada beberapa resep, kue pancong tidak menggunakan ragi atau telur, itulah yang menyebabkan teksturnya lebih padat dan agar renyah di bagian luar, namun tetap lembut di bagian dalam.
Kue pukis umumnya menggunakan bahan berupa tepung terigu, telur ayam, gula pasir, ragi, santan atau susu cair, dan margarin.
Cetakan kue pancong dan pukis umumnya sama, yaitu terbuat dari besi tebal dengan bentuk setengah lingkaran. Meski demikian, hasil keduanya berbeda, tergantung adonan yang digunakan.
Kue pancong menghasilkan permukaan agak berminyak karena kandungan santan dan kelapa parut, sedangkan kue pukis lebih kering dan berpori karena pengaruh telur dan ragi.
Tekstur dan rasa
Tekstur kue pancong terasa lebih padat dan sedikit kenyal saat digigit. Aroma kelapa langsung tercium kuat, memberi sensasi gurih alami tanpa tambahan perasa.
Bagian luar kue pancong sedikit kering, namun dalamnya lembut dan berminyak dari santan.
Kue pukis justru lebih lembut, memiliki rasa manis, dan aroma wangi telur serta margarin.
Jika tanpa pewarna, maka akan memiliki tampilan kuning pucat, dan bagian pinggirnya agak kecokelatan. Saat digigit, kue ini lebih empuk dan ringan.
Beberapa penjual menambahkan pewarna dan topping untuk menambah rasa dan menarik pembeli.
Perbedaan kue pancong dan kue pukis bukan hanya soal bahan, namun juga soal rasa hingga tampilan saat disajikan.
https://www.kompas.com/food/read/2025/10/23/152225975/terlihat-mirip-ini-perbedaan-kue-pancong-dan-pukis