Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

So Nice Gelar Edukasi Pentingnya Protein Hewani di 380 Sekolah Jakarta-Bali

Kompas.com - 01/02/2025, 19:31 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - So Nice, merek makanan dari Japfa Food, akan menggelar edukasi pentingnya protein hewani lewat program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein di 380 sekolah di Jawa dan Bali.

Program yang melibatkan produk sosis siap makan ternama dari So Nice akan digelar pada semester satu 2025.

"Kami percaya bahwa generasi di masa depan harus dibangun sejak saat ini. So Nice berkomitmen memberikan makanan berprotein hewani yang terjangkau dan mudah didapat," ujar Chief Marketing Officer PT So Good Food, Pritha, dalam konferensi pers Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein, Jumat (31/1/2025).

Baca juga: 4 Cara Bikin Kue Loli Lapis Cokelat untuk Jajanan Anak SD

Pritha menuturkan, rendahnya konsumsi protein hewani di Indonesia disebabkan oleh tiga hal, yakni minimnya edukasi, harga mahal, dan akses yang terbatas.

Adapun harga satu batang sosis So Nice dijual Rp 1.000 dan kini tersedia di 500.000 gerai seluruh Indonesia.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

"Kami berpikir, perlu diberikan edukasi pada anak-anak, orangtua, dan guru-guru terkait pentingnya protein hewani," ujar Pritha.

Program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein akan mengenalkan pentingnya protein hewani lewat permainan ular tangga, serta permainan tebak kata.

Total 380 sekolah tersebar di 110 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di area Jakarta, 115 SDN di Jawa Barat, dan 110 SDN di Jawa Tengah.

"Nanti akan ada sesi kedua pada semester dua. Jadi, kami mulai dulu dengan sesi pertama dan melihat perkembangannya seperti apa untuk mengukur bagaimana anak-anak sekolah mempunyai pengetahuan tentang protein hewani dan apa dampaknya," ungkap Pritha.

Baca juga: Cara Membuat Telur Orak-arik Simpel untuk Sarapan dan Bekal Sekolah

Arief Tirtana, guru SD sekaligus kreator konten, menyambut baik hal ini. Menurut dia, penting untuk mengenalkan jajanan higienis di tengah banyaknya opsi camilan anak sekolah.

Arief menyarankan para orangtua membawakan anak bekal camilan dari rumah untuk konsumsi di sekolah

"Jangan mentang-mentang ada banyak jajanan di sekolah yang rasanya enak. Jajanan enak belum tentu bergizi, jajanan mengenyangkan juga belum tentu bergizi,banyak nih kalau guru kayak makan di SD itu enak banget, enak banget sebenarnya.

Cuman ya enak belum tentu bergizi, enak juga belum tentu bergizi yang kita harus pastikan adalah gizinya bukan enak

Baca juga: Resep Es Podeng, Jajanan Jadul untuk Acara Kumpul Keluarga

Rendahnya konsumsi protein hewani

Pakar gizi protein hewani IPB sekaligus Tim Dewan Pakar Badan Gizi Nasional, Epi Taufik, menunjukkan data rendahnya konsumsi protein hewani di Indonesia.

"Konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia masih 29,76 gram per orang per hari, paling rendah. Hanya sedikit di atas Kamboja dan Vietnam," ujar Epi.

So Nice, merek makanan dari Japfa Food, akan menggelar edukasi pentingnya protein hewani lewat program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein di 380 sekolah di Jawa dan Bali.Kompas.com/Krisda Tiofani So Nice, merek makanan dari Japfa Food, akan menggelar edukasi pentingnya protein hewani lewat program Zona Main So Nice-Jagoannya Jajanan Protein di 380 sekolah di Jawa dan Bali.

Padahal, lanjut dia, konsumsi protein hewani sangat berdampak pada pertumbuhan otak dan tubuh anak-anak.

Rendahnya angka konsumsi protein hewani di Indonesia, selaras dengan angka stunting dan nilai IQ di bawah negara lain se-Asia Tenggara.

Angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2023. Sementara negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura, mencatat angka stunting lebih rendah pada tahun yang sama.

Baca juga: Korea Selatan Temukan Beras Daging Sapi, Sumber Protein Masa Depan

Adapun rata-rata IQ masyarakat Indonesia berada di angka 87 pada tahun 2023. Lebih rendah dibandingkan Malaysia dengan rerata IQ 92, Thailand dengan rerata IQ 91, dan Singapura dengan rerata IQ 108.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan protein per hari berdasarkan kelompok umur adalah sembilan gram untuk anak usia 0-5 bulan, 15 gram untuk anak usia 6-11 bulan, 20 gram untuk anak usia 1-3 tahun, 25 gram untuk anak usia 4-6 tahun, 40 gram untuk anak usia 7-9 tahun, dan 50-55 gram untuk anak usia 10-12 tahun.

"Karenanya, kami ingin menghadirkan perubahan nyata dalam pola makan anak-anak Indonesia dengan menyediakan pilihan jajanan yang mengandung protein hewani, juga kebiasaan hidup sehat dengan mengonsumsi protein hewani setiap hari," pungkas Pritha.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Food Story
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Tips Kuliner
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Food Story
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Food Story
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
Tips Kuliner
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Tips Kuliner
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Tips Kuliner
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Tips Kuliner
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Food News
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Resep
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Food News
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Food News
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Tips Kuliner
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Tips Kuliner
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau