Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Pedas Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Ini Kata Para Ahli Gizi

Kompas.com - 07/04/2025, 05:52 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Makanan pedas jadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Makanan, seperti ayam geprek dan mi pedas, hampir jadi idola.

Meski begitu, tingkat toleransi tiap orang terhadap rasa pedas, memang berbeda-beda. Ada yang kuat memakan cabai banyak, ada pula yang kepedasan saat hanya makan satu cabai.

Tingkat toleransi setiap orang terhadap makanan pedas bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor: apakah mereka sudah terbiasa mengonsumsinya sejak kecil, apakah mereka tipe pencari sensasi, atau bahkan faktor genetik.

Baca juga: Alasan Hindari Makan Pedas Saat Puasa Ramadhan

Lalu, apa sebenarnya efek makanan pedas terhadap tubuh kita? Simak manfaat dan potensi risikonya berikut ini.

Apa yang membuat makanan terasa pedas?

Senyawa yang bertanggung jawab atas rasa pedas pada cabai disebut capsaicin. Saat kita mengonsumsi cabai, capsaicin akan menempel pada reseptor rasa sakit di mulut dan saluran pencernaan.

Hal ini akan mengirim sinyal ke otak berupa sensasi terbakar, panas atau peningkatan suhu tubuh.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Menurut ahli gizi Connie Elick, tubuh merespons sensasi ini dengan berbagai cara, seperti berkeringat, wajah memerah karena pelebaran pembuluh darah kecil, mata berair, hidung meler, atau air liur berlebih.

Respons tersebut disebabkan karena tubuh menganggap capsaicin sebagai iritan yang harus segera dikeluarkan.

Potensi manfaat makanan pedas

Namun, apakah rasa sakit ini berarti capsaicin berbahaya? Tidak selalu. Justru ada beberapa manfaat dari konsumsi makanan pedas.

Baca juga: Resep Sup Asam Pedas yang Disajikan pada MasterChef Indonesia Season 12

1. Capsaicin mengandung antioksidan

Capsaicin memiliki sifat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas—zat yang bisa merusak sel dan DNA dalam tubuh, serta berkontribusi pada penyakit kronis.

Ilustrasi cabai merah. SHUTTERSTOCK/SUPRAPTI ARJO DARSONO Ilustrasi cabai merah.

Selain itu, cabai juga kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang penting untuk daya tahan tubuh.

Satu cabai hijau bahkan mengandung 121 persen dari kebutuhan harian vitamin C, sementara cabai merah menyediakan sekitar 72 persen.

2. Berpotensi menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah

Meskipun hasil studi pada manusia masih belum konsisten, beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa capsaicin mungkin memiliki efek positif terhadap kolesterol dan tekanan darah. Efek ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

3. Mendukung kesehatan saluran cerna

Penelitian awal (terutama pada hewan) menunjukkan bahwa capsaicin dapat memengaruhi mikrobioma usus dengan meningkatkan jumlah bakteri baik dan menekan bakteri jahat di usus bagian bawah.

Baca juga: Bubur Pedas Kesultanan Melayu Deli, Pemenang Tantangan Beras-berasan pada MasterChef Season 12

Walaupun belum cukup bukti untuk menyatakan manfaat ini secara pasti pada manusia, hasil awal ini cukup menjanjikan.

Potensi risiko makanan pedas

Selain punya potensi manfaat, ada pula risiko makan makanan pedas, sebagai berikut:

1. Dapat memicu maag dan asam lambung

Bagi yang memiliki masalah lambung seperti maag atau asam lambung, makanan pedas bisa memperparah gejala.

Capsaicin dapat mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan otot katup lambung (lower esophageal sphincter) mengendur, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar.

Ilustrasi, makanan yang dapat memperburuk gejala penyakit asam lambungpexels.com Ilustrasi, makanan yang dapat memperburuk gejala penyakit asam lambung

2. Mengganggu pencernaan

Capsaicin bisa merangsang otot usus untuk berkontraksi lebih cepat agar zat iritan segera dikeluarkan.

Inilah alasan mengapa sebagian orang merasa ingin segera ke kamar mandi setelah makan pedas.

Baca juga: Resep Daging Gepuk Bumbu Pedas, Bisa untuk Lauk Sahur

Jika terjadi diare atau perut terasa tidak nyaman, itu bisa jadi tanda bahwa tubuh Anda tidak bisa mentoleransi jumlah capsaicin yang dikonsumsi.

3. Memperparah luka lambung

Walaupun makanan pedas tidak menyebabkan tukak lambung, bagi mereka yang sudah memiliki luka lambung, capsaicin bisa memperparah rasa sakit. Ini karena zat tersebut bisa mengiritasi lapisan perut yang sudah meradang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Kuliner Khas Minang: Kue Neraka Rasa Surga, Seperti Apa Cara Buatnya?
Food Story
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Ini Trik Pedagang Bikin Gorengan Renyah Kriuk Walau Sudah Dingin Tanpa Baking Powder
Tips Kuliner
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Perbedaan Bajamba dan Barapak, Cara Makan Adat Khas Minangkabau
Food Story
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Mengenal Bajamba, Tradisi Makan Khas Masyarakat Minangkabau
Food Story
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
2 Bahan Dapur Murah Ini Bikin Gorengan Lebih Harum dan Menggoda
Tips Kuliner
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Rahasia Racikan Bahan untuk Gorengan Renyah dan Garing Lebih Lama
Tips Kuliner
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Trik Tepung Panir Menempel Pada Gorengan, Tidak Mudah Rontok Saat Dingin
Tips Kuliner
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Ini Rahasia Hangatkan Gorengan agar Tak Menyerap Minyak dan Alot
Tips Kuliner
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Bangkok Jadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik Asia 2025 versi World Culinary Awards
Food News
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Rose BLACKPINK Nikmati Nasi Goreng di Backstage, Intip Resepnya
Resep
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Ada Semacam Benang Putih di Telur Mentah, Amankah Dimakan?
Food News
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Telur Rebus Berwarna Hijau di Bagian Kuningnya, Aman Dimakan?
Food News
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Cara Mencuci Anggur yang Benar agar Lebih Bersih dan Aman Dikonsumsi
Tips Kuliner
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep Puding Labu Kuning Kenyal dan Gurih Santan, Dessert Pas Weekend
Resep
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Bukan Direbus, Ternyata Inilah Cara Terbaik Membuat Telur Rebus
Tips Kuliner
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau