KOMPAS.com - Kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah saat ini tidak berniat untuk mengirim pasukannya ke Suriah utara guna mendukung tentara Suriah yang dilanda perang melawan pemberontak.
Demikian dikatakan beberapa sumber yang mengetahui kelompok Hizbullah kepada Reuters pada Senin (2/12/2024).
Diketahui, sebuah aliansi pemberontak melancarkan serangan mendadak minggu lalu di Suriah utara.
Mereka menyapu wilayah yang dikuasai pemerintah di Provinsi Aleppo dan Idlib serta memaksa pasukan pemerintah keluar dari Kota Aleppo dalam kemunduran terbesar bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam beberapa tahun.
Menlu Iran Abbas Araghchi mengatakan pada Senin, militer Suriah mampu menghadapi pemberontak tetapi kelompok perlawanan akan membantu dan Iran akan memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan.
Sumber tersebut mengatakan kepada Reuters, Hizbullah belum diminta untuk campur tangan terkait perang di Suriah.
Atau bahwa kelompok itu belum siap untuk mengirim pasukan ke Suriah pada tahap ini setelah lebih dari setahun permusuhan terhadap militer Israel, termasuk dua bulan pertempuran darat yang sengit di Lebanon selatan.
Terkait hal itu, Hizbullah tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sementara seorang pejabat senior Iran mengatakan, Iran memantau perkembangan dengan saksama dan siap membantu pemerintah Suriah dengan cara apa pun yang memungkinkan.
Akan tetapi Teheran saat ini tidak memiliki rencana untuk memberikan dukungan militer, termasuk menempatkan personel militer di lapangan.
"Dalam pertemuan dengan pejabat Suriah, tidak ada permintaan dari Iran untuk pengerahan personel militer," kata pejabat itu.
Ketika ditanya tentang Hizbullah, seorang pejabat regional yang dekat dengan Teheran mengatakan, Iran sedang berhubungan dengan Hizbullah, dan sejauh ini belum ada permintaan dari pemerintah Suriah.
Diketahui, sebanyak 4.000 anggota Hizbullah diperkirakan telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut sumber yang mengetahui operasi kelompok itu.
Serangan udara Israel juga semakin menargetkan anggota Hizbullah di Suriah, tempat Hizbullah telah campur tangan untuk membantu pasukan Assad merebut kembali wilayah mulai 2013, bersama sekutunya Iran dan Rusia.
Salah satu sumber mengatakan, kelompok itu telah menarik perwira senior yang bertanggung jawab atas Aleppo keluar dari Suriah utara untuk membantu memerangi perang darat melawan Israel.
Sedangkan dua sumber lainnya, satu orang Lebanon dan satu orang Suriah, mengatakan Hizbullah telah menarik kembali pasukan dari Suriah pada pertengahan Oktober, ketika pertempuran dengan Israel di sepanjang perbatasan diintensifkan.
https://www.kompas.com/global/read/2024/12/03/091308370/hizbullah-tak-berniat-kirim-pasukannya-ke-suriah-ini-alasannya