KAIRO, KOMPAS.com - Dalam perundingan gencatan senjata di Gaza yang diadakan di Kairo Mesir pada Minggu (25/8/2024) belum menemukan kesepakatan antara Israel dan Hamas.
Keduanya tidak menyetujui beberapa perundingan yang diajukan para mediator. Tetapi seorang pejabat senior AS menggambarkan perundingan tersebut memiliki semangat untuk mencapai kesepakatan final.
"Proses tersebut akan terus berlanjut selama beberapa hari mendatang melalui kelompok kerja untuk membahas lebih lanjut masalah dan rincian yang tersisa," kata pejabat tersebut seraya menambahkan bahwa tim itu akan tetap berada di Kairo, dikutip dari Reuters pada Senin (26/8/2024).
Baca juga: PM Israel: Serangan di Lebanon Bukanlah Kata Akhir
Perundingan yang berlangsung selama berbulan-bulan telah gagal menghasilkan kesepakatan untuk mengakhiri kampanye militer Israel yang menghancurkan di Gaza.
Berbicara pada konferensi pers di Halifax, Kanada, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Washington masih berusaha keras di Kairo untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan.
Poin-poin penting yang menjadi perdebatan dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar itu terkait kehadiran Israel di Philadelphi, hamparan tanah sempit sepanjang 14,5 km di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Para mediator mengajukan sejumlah alternatif terhadap kehadiran pasukan Israel di Koridor Philadelphi dan Koridor Netzarim.
Yakni yang melintasi bagian tengah Jalur Gaza, tetapi tidak ada yang diterima oleh para pihak, kata sumber-sumber Mesir.
Israel juga menyatakan keberatan terhadap beberapa tahanan Palestina yang dituntut Hamas untuk dibebaskan, dan Israel menuntut mereka keluar dari Gaza jika dibebaskan, sumber-sumber tersebut menambahkan.
Diketahui, telah terjadi banyak perundingan antara tim dari Israel, Amerika Serikat, dan Mesir sejak Kamis untuk mempersempit kesenjangan yang tersisa.
Hal itu dilakukan sebagai persiapan untuk Sabtu, ketika Qatar dan Mesir bertemu dengan perwakilan senior Hamas untuk membahas proposal tersebut secara terperinci.
Hamas mengatakan Israel telah menarik kembali komitmen untuk menarik pasukan dari Koridor dan mengajukan persyaratan baru lainnya, termasuk penyaringan warga Palestina yang mengungsi saat mereka kembali ke wilayah utara yang lebih padat penduduknya saat gencatan senjata dimulai.
"Kami tidak akan menerima diskusi tentang penarikan kembali dari apa yang kami sepakati pada 2 Juli atau persyaratan baru," kata pejabat Hamas Osama Hamdan kepada TV Al-Aqsa milik kelompok tersebut pada Minggu.
Baca juga: Israel-Hezbollah Tak Inginkan Perang, Tapi Keduanya Siap
Delegasi Hamas meninggalkan Kairo pada Minggu setelah mengadakan pembicaraan dengan para mediator, kata pejabat senior Izzat El-Reshiq.
Kelompok Hamas juga kembali menegaskan tuntutannya bahwa setiap perjanjian harus menetapkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini