Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Ungkap Rencana Penembak Trump, Thomas Matthew Crooks

Kompas.com - 29/08/2024, 07:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BUTLER, KOMPAS.com - FBI menemukan rencana penembak calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Thomas Matthew Crooks, sebelum melancarkan aksinya.

Pada Rabu (28/8/2024), agen khusus FBI di kantor lapangan Pittsburgh yakni Kevin Rojek mengatakan, Crooks mencari informasi tentang kampanye Trump di internet, mempelajari bahan peledak selama lima tahun terakhir, dan mengamati lokasi penembakan di Kota Butler, Pennsylvania, sejak jauh-jauh hari sebelum beraksi.

Penyidik sudah melakukan hampir 1.000 wawancara, tetapi belum memiliki motif penembakan yang dilakukan pemuda berusia 20 tahun itu.

Baca juga: Gagal Cegah Penembakan Trump, Agen-agen Dinas Rahasia AS Diberhentikan Sementara

Trump tertembak di telinga dalam insiden pada 13 Juli tersebut dan akhirnya selamat, sedangkan Crooks ditembak mati oleh aparat keamanan.

Riwayat pencarian internet Crooks pada hari-hari sebelum beraksi meliputi pertanyaan tentang lokasi kampanye seperti, "di mana Trump akan berpidato di Butler Farm Show?", "podium Butler Farm Show", dan "foto-foto Butler Farm Show."

Dalam 30 hari sebelum serangan, Crooks melakukan lebih dari 60 pencarian di internet terkait Biden dan Trump, termasuk mencari tanggal konvensi nasional Demokrat dan Republik.

Direktur FBI Christopher Wray mengungkapkan, satu minggu sebelum penembakan, Crooks melakukan pencarian di Google tentang "Seberapa jauh Oswald dari Kennedy?"

Kedua nama itu mengacu ke Lee Harvey Oswald, penembak yang menewaskan Presiden John F Kennedy pada 22 November 1963.

Baca juga:

Rincian baru ini menambah gambaran Crooks sebagai pria yang memiliki minat terhadap bahan peledak, kekerasan, dan tokoh masyarakat terkemuka.

"Kami memiliki gambaran jelas tentang pola pikirnya, tetapi kami belum siap untuk membuat kesimpulan apa pun mengenai motif saat ini," kata Rojek, dikutip dari Associated Press.

FBI juga belum menemukan orang lain yang mengetahui penembakan itu sebelumnya atau Crooks telah berkonspirasi dengan pelaku lain.

Biro keamanan federal AS itu juga menemukan alat peledak di mobil dan rumahnya. Crooks setidaknya sejak 2019 sudah mencari informasi tentang bahan pembuat bom, termasuk cara kerja detonator jarak jauh.

Baca juga: Robert F Kennedy Jr Nyatakan Mundur dari Pilpres AS dan Beralih Dukung Trump, Tuai Kritik Keluarga

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau