Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Suriah, Rusia Sebut Jalin Kontak Intens dengan Iran dan Turkiye

Kompas.com - 04/12/2024, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia, Iran, dan Turkiye tengah menjalin “kontak intens” terkait konflik di Suriah, ungkap Moskwa pada Rabu (4/12/2024).

Kontak dilakukan menyusul serangan mengejutkan yang menyebabkan kelompok pemberontak Islamis merebut Aleppo, kota terbesar kedua di negara itu.

“Para menteri luar negeri dari tiga negara penjamin, Rusia, Iran, dan Turkiye, berada dalam kontak intens satu sama lain,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kepada wartawan pada Rabu.

Baca juga: Zelensky Serukan Penguatan di Front Timur setelah Kemajuan Rusia

Dilansir AFP, Rusia, sekutu utama Presiden Suriah Bashar al-Assad, mendukung upayanya untuk memadamkan pemberontakan melalui serangan udara.

Sebaliknya, Turkiye secara historis mendukung beberapa kelompok anti-pemerintah.

Rusia dan Turkiye sebelumnya telah menengahi gencatan senjata pada 2016 antara berbagai kelompok pemberontak dan pasukan Suriah, dengan Iran bergabung sebagai “negara penjamin.”

Zakharova menambahkan bahwa Rusia secara aktif bekerja dengan mitra internasional untuk memastikan stabilisasi situasi di Suriah secepatnya.

Dalam panggilan telepon pada Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bahwa konflik di Suriah membutuhkan akhir yang cepat dan mengutuk agresi teroris terhadap negara Suriah.

Sementara itu, seorang pejabat senior dari kantor Pemimpin Tertinggi Iran juga berada di Moskwa untuk mengadakan pembicaraan pada Rabu, menurut pernyataan dari Kedutaan Besar Iran.

Rusia, yang baru-baru ini mengumumkan latihan angkatan laut dan udara di Laut Tengah bagian timur, menuduh Ukraina mendukung pemberontak Islamis di Suriah.

Baca juga: Rusia Penjarakan Pria di Crimea 15 Tahun karena Jadi Mata-mata Ukraina

Pada pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, utusan Rusia, Vassily Nebenzia, menyatakan bahwa Ukraina telah memberikan senjata dan instruktur kepada kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS), meski tidak menyertakan bukti.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-1.014 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Dituding Bantu Pemberontak Suriah | Rusia Ancam jika Ukraina Gabung NATO

“Instruktur militer Ukraina dari GUR (Direktorat Intelijen Utama Ukraina) hadir… melatih para pejuang HTS untuk operasi tempur,” termasuk melawan pasukan Rusia di Suriah, ujar Nebenzia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau