PLAINS, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter meninggal dunia pada usia 100 tahun, Minggu (29/12/2024).
Jimmy Carter memimpin "Negeri Paman Sam" pada 1977-1981. Dia juga merupakan peraih Nobel Perdamaian.
Carter menjalani perawatan sejak pertengahan Februari 2023 di rumahnya, Kota Plains, Negara Bagian Georgia.
Baca juga: Kondisi Jimmy Carter Sekarang, Permakaman Disiapkan di Kampung Halaman
Di kota kecil itulah dia dilahirkan, kemudian mengelola perkebunan kacang, menjabat Gubernur Georgia, dan menjadi orang nomor satu di Gedung Putih.
"(Jimmy Carter meninggal) dengan tenang (di rumah), dikelilingi oleh keluarganya," kata yayasan The Carter Center, dikutip dari kantor berita AFP.
"Ayahku adalah pahlawan, tak hanya bagiku, tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih," kata Chip Carter, putra sang mantan presiden.
Saat masih hidup, Jimmy Carter adalah mantan Presiden AS tertua yang hidup di negara itu.
Pada 2015 dia didiagnosis menderita kanker otak, tetapi tidak menyurutkan semangatnya untuk beraktivitas di masa pasca-kepresidenan.
Selama menjadi presiden, Carter fokus pada isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan keadilan sosial.
Dalam dua tahun pertamanya, ia menjadi penengah kesepakatan damai Israel-Mesir yang dijuluki Perjanjian Camp David.
Namun, masa pemerintahannya diwarnai banyak kendala, paling serius adalah penyanderaan warga AS di Iran, dan gagalnya penyelamatan 52 warga Amerika yang ditawan pada 1980. Ia juga dikritik karena penanganannya terhadap krisis minyak.
Pada November 1980, penantang dari Partai Republik, Ronald Reagan, mengalahkannya di pemilihan presiden, sehingga Carter hanya menjabat satu periode.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS ke-39 Jimmy Carter Resmi Ajukan Laporan Penampakan UFO
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini