KOMPAS.com - Perayaan ulang tahun Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke-79 akan disemarakkan dengan parade militer besar-besaran pada 14 Juni mendatang.
Kabar tersebut mengemuka dalam sebuah dokumen rencana bertanggal 29 dan 30 April yang dilihat oleh Associated Press, dan belum dirilis ke publik.
Dalam dokumen tersebut, parade militer sedianya akan melibatkan 6.600 personel tentara, 150 kendaraan, 50 helikopter, dan 2.000 warga sipil.
Dilansir dari LBC, Jumat (2/5/2025) parade militer saat perayaan hari ulang tahun Trump diperkirakan menghabiskan anggaran puluhan juta dollar untuk skala sebesar itu.
Menurut dokumen rencana, usai parade militer, perayaan akan dilanjutkan dengan pesta kembang api di malam hari.
Baca juga: Trump Ancam Pembeli Minyak Iran dengan Sanksi Ekonomi
Ulang tahun Trump ke-79 pada 14 Juni mendatang secara kebetulan bertepatan dengan ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS.
Dalam merayakan ulang tahunnya ke-250, Angkatan Darat AS sebetulnya sudah lama merencanakan digelarnya parade militer skala besar.
Juru Bicara Angkatan Darat AS Kolonel Dave Butler mengatakan kepada Associated Press bahwa pihaknya ingin menjadikan parade militer itu sebagai acara yang dapat dirayakan oleh seluruh bangsa.
"Kami ingin warga Amerika mengenal Angkatan Darat AS dan prajurit mereka. Sebuah parade mungkin menjadi bagian dari itu, dan kami pikir itu akan menjadi tambahan yang sangat baik untuk apa yang telah kami rencanakan," kata Butler.
Baca juga: Peringati Hari Buruh, Ribuan Warga AS Kembali Protes Kebijakan Trump
Namun, muncul kekhawatiran mengenai biaya yang sangat mahal untuk menyelenggarakan acara semacam itu.
Satu berkas juga memunculkan kekhawatiran signifikan mengenai persyaratan keamanan atas berbagai peralatan militer yang dikirim ke Washington DC melalui kereta api dan pesawat.
Pada masa jabatan pertamanya, Trump memerintahkan Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon untuk menjajaki kemungkinan mengadakan parade militer di ibu kota.
Usul itu disampaikan Trump setelah ia melihat perayaan Hari Bastille di Paris bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Juli 2017.
Namun, dia kemudian membatalkan parade militer yang rencananya digelar pada Agustus 2018.
Baca juga: Gunakan Hukum Musuh Asing 1798 untuk Deportasi Imigran, Trump Dikecam Hakim
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini