Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Tindak Tegas Pelanggaran Izin Haji, Lebih dari 269.000 Orang Ditolak Masuk Mekkah

Kompas.com - 02/06/2025, 19:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com – Otoritas Arab Saudi menolak masuk lebih dari 269.000 orang ke Kota Mekkah menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Penolakan dilakukan terhadap mereka yang tidak memiliki izin resmi untuk berhaji, demikian disampaikan pejabat setempat dalam konferensi pers pada Minggu (1/6/2025).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk mengendalikan kepadatan jemaah dan mencegah kejadian serupa seperti tahun lalu, di mana sejumlah jemaah tanpa izin resmi dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem.

Baca juga: Sempat Ditolak Naik, Jemaah Haji Libya Diizinkan Terbang Usai Pesawat Rusak 2 Kali

Saat ini, terdapat sekitar 1,4 juta jemaah haji yang telah tiba secara resmi di Mekkah. Kedatangan jemaah masih terus berlangsung menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji.

Pemerintah memberlakukan sanksi tegas bagi siapa pun yang berusaha berhaji tanpa izin. Sanksi tersebut mencakup denda hingga 5.000 dolar AS (sekitar Rp 81 juta) serta kemungkinan deportasi.

Kebijakan ini berlaku untuk warga negara Arab Saudi maupun penduduk asing yang berdomisili di sana.

"Para jamaah haji berada di hadapan kami, dan siapa pun yang tidak patuh berada di tangan kami," ujar Letnan Jenderal Mohammed Al-Omari kepada awak media, dikutip dari The Independent pada Minggu (1/6/2025).

Pejabat menyebutkan sebanyak 269.678 orang telah dicegah masuk ke Mekkah karena tidak mengantongi izin haji. Selain itu, lebih dari 23.000 penduduk Saudi juga dijatuhi sanksi atas pelanggaran aturan haji, dan sebanyak 400 perusahaan penyelenggara haji dicabut izinnya.

Menurut regulasi yang berlaku, hanya individu dengan izin resmi yang diizinkan melaksanakan ibadah haji, termasuk mereka yang tinggal di Mekkah sepanjang tahun.

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setidaknya sekali seumur hidup bagi umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial.

Namun, pelaksanaannya tidak terlepas dari tantangan, seperti suhu tinggi dan risiko kepadatan.

Dalam beberapa tahun terakhir, suhu ekstrem menjadi perhatian utama. Banyak jemaah melaksanakan ritual di bawah terik matahari pada jam-jam siang hari yang paling panas.

Baca juga: Penampakan Pesawat Operasional Terakhir Yaman yang Ditembak Israel, padahal Siap Angkut Jemaah Haji

Ibadah haji yang berlangsung selama lima hari ini secara historis pernah mencatat insiden fatal, seperti desak-desakan dan kecelakaan lainnya, yang tak jarang menelan korban jiwa.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko, pihak Pertahanan Sipil Arab Saudi mulai menggunakan pesawat nirawak atau drone pada musim haji tahun ini. Perangkat tersebut difungsikan untuk pengawasan, pemantauan, hingga pemadaman kebakaran.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau