GAZA, KOMPAS.com - Skema distribusi terbaru melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza atau Gaza Humanitarian Foundations (GHF) yang didukung AS menjadi biang keladi kekacauan penyaluran bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza.
Menurut organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders atau MSF, warga Palestina mendapat tembakan dari berbagai penjuru.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tembakan Israel menewaskan 31 warga Palestina di lokasi tersebut, sebagaimana dilansir AFP, Senin (2/6/2025).
Baca juga: Dokter Palestina di Gaza Susul 9 Anaknya yang Duluan Tewas dalam Serangan Israel
Sejumlah saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa militer Israel telah menembak.
"Para pasien memberitahu MSF bahwa mereka ditembak dari segala arah oleh drone, helikopter, kapal, tank, dan tentara Israel di darat," kata MSF dalam sebuah pernyataan.
Koordinator kegawatdaruratan MSF Claire Manera menuturkan, sistem distribusi bantuan GHF tidak manusiawi, berbahaya, dan sangat tidak efektif.
"Hal ini telah menyebabkan kematian dan luka-luka warga sipil yang dapat dicegah. Bantuan kemanusiaan harus disediakan hanya oleh organisasi kemanusiaan yang memiliki kompetensi dan tekad untuk melakukannya dengan aman dan efektif," ujar Manera.
Baca juga: Tragisnya Warga Gaza, Antre Bantuan karena Kelaparan tapi Ditembak Tentara Israel
Petugas Komunikasi MSF, Nour Alsaqa, dalam pernyataannya melaporkan bahwa koridor rumah sakit dipenuhi pasien, sebagian besar pria, dengan luka tembak yang terlihat di anggota tubuh mereka.
MSF mengutip seorang pria terluka Mansour Sami Abdi yang menggambarkan orang-orang berebut hanya demi lima paket bantuan.
"Mereka menyuruh kami mengambil makanan lalu mereka menembak dari segala arah. Ini bukan bantuan. Ini kebohongan," kata Abdi.
Militer Israel mengatakan, penyelidikan awal menemukan pasukannya tidak menembak warga sipil saat mereka berada di dekat atau di dalam lokasi distribusi bantuan kemanusiaan.
Seorang juru bicara GHF menyebut laporan tersebut adalah palsu dan sengaja disebarkan oleh Hamas.
Baca juga: Macron: AS-Eropa Terancam Kehilangan Kredibilitas jika Gagal Hentikan Perang di Gaza dan Ukraina
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) Cindy McCain mendesak Israel untuk memberikan akses kepada badan PBB tersebut menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah gencatan senjata segera, akses penuh tanpa hambatan (dan) semua gerbang dibuka untuk memberi makan orang-orang dan menghentikan bencana ini terjadi," kata McCain, sebagaimana dilansir Al Jazeera.
"Jika kita tidak melakukannya, ini akan menjadi bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," sambungnya.
McCain juga mengonfirmasi bahwa pasukan Israel telah menewaskan setidaknya 31 warga Palestina yang mencari bantuan pangan di titik GHF di Rafah pada Minggu.
"Tim kami di lapangan melaporkan hal yang sama. Ini adalah tragedi," ucap McCain.
Baca juga: Hamas Tolak Proposal Gencatan Senjata Terbaru, Menteri Israel Serukan Serangan Penuh di Gaza
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini