ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seorang pria yang hilang selama 28 tahun akhirnya ditemukan di gletser yang mencair di wilayah Kohistan, Pakistan.
Melansir BBC pada Rabu (6/8/2025), seorang penggembala menemukan jasad pria tersebut di Lembah Lady, wilayah terpencil dan berbukit di bagian timur Pakistan.
Tubuh pria itu ditemukan dalam kondisi yang masih sangat baik, bahkan pakaian yang dikenakan masih utuh.
Baca juga: Pemandangan Desa di Swiss yang Terkubur Longsor Gletser akibat Perubahan Iklim
Bersama dengan penemuan jasad itu, ditemukan juga sebuah kartu identitas yang mencantumkan nama Naseeruddin.
Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa jasad pria tersebut adalah Naseeruddin, yang dilaporkan hilang pada Juni 1997.
Pada saat itu, Naseeruddin jatuh ke dalam celah gletser akibat badai salju saat melakukan perjalanan bersama saudaranya.
Baca juga: Longsor Gletser Besar di Swiss, 1 Desa Nyaris Hilang
"Apa yang saya lihat tidak dapat dipercaya," ujar Omar Khan, gembala yang pertama kali menemukan tubuh tersebut, kepada BBC Urdu.
"Tubuhnya utuh, pakaian bahkan tidak robek," ucapnya.
Naseeruddin dan saudaranya, Kathiruddin, pada saat itu sedang menunggang kuda untuk meninggalkan rumah.
Naseeruddin memiliki seorang istri dan dua anak.
Polisi mengatakan, perseteruan keluarga telah memaksa kedua pria itu meninggalkan rumah mereka.
Kathiruddin mengatakan kepada BBC Urdu bahwa mereka tiba di lembah pada pagi hari, tetapi pada siang hari, saudaranya masuk ke dalam sebuah gua dan tidak pernah kembali.
Meskipun pencarian dilakukan, mereka tidak menemukannya.
Prof Muhammad Bilal, Kepala Departemen Lingkungan di Universitas Comsats Islamabad, menjelaskan bahwa tubuh Naseeruddin terjaga karena suhu ekstrem di gletser yang membekukannya dengan cepat, menghalangi pembusukan.
Dengan kekurangan kelembaban dan oksigen di dalam gletser, tubuh tersebut membalsem secara alami.
Para ahli mengatakan bahwa penemuan jasad ini menunjukkan dampak dari perubahan iklim yang mempercepat pencairan gletser di kawasan tersebut.
Wilayah Kohistan, yang terletak di kaki gunung, telah mengalami penurunan salju dalam beberapa tahun terakhir.
Itu menyebabkan gletser terpapar sinar matahari langsung dan mencair lebih cepat.
Baca juga: Puing Pesawat yang Jatuh dan Hilang pada 1968 Ditemukan Usai Gletser Pegunungan Alpen Mencair
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini