Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adidas Jiplak Sandal Tradisional Meksiko, Desainer Minta Maaf

Kompas.com - 11/08/2025, 21:10 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Editor

Penulis: Susanne Eickenfonder/DW Indonesia

OAXACA, KOMPAS.com - Desainer AS, Willy Chavarria, menyatakan penyesalan yang mendalam menyusul tuduhan plagiarisme yang datang dari Meksiko. 

Ia meminta maaf dan mengatakan bahwa ia sangat menyesal  tidak mengembangkan desain sandalnya "dengan kolaborasi langsung yang bermakna dengan komunitas Oaxaca”. 

Desain tersebut "mengadopsi" desain sandal tradisional di negara bagian Oaxaca, di selatan Meksiko.

Baca juga: Lelang Barang Pribadi Steve Jobs, Hanya Sandal, Tapi Laku Rp 3,4 Milliar

Chavarria mengakui bahwa sandal tersebut "tidak memenuhi rasa hormat dan pendekatan kolaboratif" yang seharusnya diterima oleh komunitas di Desa Hidalgo Yalalag, tempat desain aslinya diduga berasal.

Sang desainer, yang ayahnya keturunan Meksiko, merancang sandal sneaker bernama "Chavarria Oaxaca Slip On" bersama produsen pakaian olahraga asal Jerman Adidas.

"Menjiplak desain unik sandal tradisional”

Presiden Meksiko, Claudia Sheibaum, membahas sandal keluaran merek Adidas yang dianggap menjiplak desain sandal tradisional Huarache milik penduduk Desa Hidalgo Yalalag.AP via DW Indonesia Presiden Meksiko, Claudia Sheibaum, membahas sandal keluaran merek Adidas yang dianggap menjiplak desain sandal tradisional Huarache milik penduduk Desa Hidalgo Yalalag.

Setelah sandal tersebut "diluncurkan" ke publik, terjadi kegemparan di Meksiko. 

Anggota parlemen Isaias Carranza menulis di kanal media sosial bahwa Adidas dan Chavarria telah "menjiplak desain unik sandal tradisional Huaraches milik penduduk Desa Hidalgo Yalalag”.

Gubernur Negara Bagian Oaxaca, Salomon Jara, mengatakan akan menuntuta Chavarria. 

Ia menyatakan bahwa sandal tersebut merupakan model "Huarache” yang hanya ada di Oaxaca.

Baca juga: Ingin Menyontek Saat Ujian, 10 Guru India Sembunyikan Bluetooth di Sandal Jepit

Pemerintah di Meksiko serukan penghentian penjualan

Kementerian kebudayaan negara bagian Oaxaca menyatakan penggunaan unsur-unsur budaya untuk tujuan komersial tanpa persetujuan masyarakat adat merupakan "pelanggaran terhadap hak kolektif kami”. 

Kementerian tersebut lantas meminta Adidas menghentikan penjualan sandal tersebut dan juga menyerukan agar proses dialog dengan komunitas Yalalag segera dilakukan.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, turut turun tangan dalam konflik ini. Dia menekankan bahwa ini adalah hak kekayaan intelektual kolektif. 

"Harus ada ganti rugi,” tuntut Sheinbaum dalam konferensi pers Jumat (8/8/2025).

Adidas bersedia untuk berunding

Menurut pemerintah Meksiko, Adidas telah bersedia untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah dari Oaxaca.

Di Meksiko, para politisi telah beberapa kali menuduh perusahaan mode menggunakan seni atau desain lokal tanpa izin. 

Gugatan hukum telah dilayangkan pada perusahaan retail Shein di China, Zara di Spanyol, hingga rumah mode desainer Carolina Herrera asal Venezuela.

Baca juga: Viral Patung Emas Trump Muncul dengan Jas tapi Pakai Sandal Jepit

Artikel ini pernah tayang di DW Indonesia dengan judul Jiplak Sandal Lokal, Desainer Adidas Minta Maaf.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau