Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir-Longsor Pakistan Tewaskan 321 Orang, Warga Dengar Tanah Bergetar

Kompas.com - 16/08/2025, 17:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Banjir bandang akibat hujan monsun lebat di Pakistan utara menewaskan sedikitnya 321 orang dalam 48 jam terakhir.

Tim penyelamat masih berjibaku mengevakuasi jenazah dari reruntuhan pada Sabtu (16/8/2025).

Otoritas Manajemen Bencana Provinsi menyebutkan bahwa mayoritas korban, yakni 307 orang, berasal dari wilayah pegunungan Khyber Pakhtunkhwa.

Baca juga: Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Pakistan Tewaskan 50 Orang

Sebagian besar tewas akibat rumah roboh dan terhanyut banjir bandang. Dari jumlah itu, 15 perempuan dan 13 anak-anak turut menjadi korban, sedangkan sedikitnya 23 orang mengalami luka-luka.

Badan penyelamat provinsi melaporkan, sekitar 2.000 petugas dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah dan melaksanakan operasi bantuan di sembilan distrik terdampak.

Namun, hujan deras yang masih turun menghambat proses evakuasi.

“Hujan deras, tanah longsor di beberapa daerah, dan jalan yang tergenang menyebabkan tantangan signifikan dalam pengiriman bantuan, terutama untuk mengangkut alat berat dan ambulans,” kata juru bicara badan penyelamat Khyber Pakhtunkhwa, Bilal Ahmed Faizi, kepada AFP.

“Oleh karena penutupan jalan di sebagian besar wilayah, petugas penyelamat berjalan kaki untuk melakukan operasi di daerah-daerah terpencil,” lanjutnya.

Faizi menambahkan, sebagian besar warga enggan mengungsi karena masih mencari anggota keluarga mereka yang tertimbun reruntuhan.

Pemerintah provinsi kemudian menetapkan enam distrik pegunungan sebagai daerah bencana, yakni Buner, Bajaur, Swat, Shangla, Mansehra, dan Battagram.

Badan Meteorologi Pakistan juga mengeluarkan peringatan hujan lebat di wilayah barat laut dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sementara itu, otoritas bencana nasional menyebut sembilan orang tewas di Kashmir yang dikuasai Pakistan, serta lima korban jiwa lainnya di Gilgit-Baltistan.

Laporan juga menyebutkan lima orang, termasuk dua pilot, meninggal setelah helikopter pemerintah daerah jatuh akibat cuaca buruk saat menjalankan misi bantuan pada Jumat (15/8/2025).

Baca juga: Helikopter Pakistan Jatuh Saat Misi Penyelamatan, 5 Tewas

Hujan seperti kiamat

Orang-orang berkumpul di dekat kendaraan yang rusak dan puing-puing yang berserakan setelah jalan terkikis akibat banjir bandang di Mingora, kota utama Lembah Swat, di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan utara yang dilanda musim hujan pada Sabtu (16/8/2025). Hujan monsun lebat memicu longsor dan banjir bandang di Pakistan utara, menewaskan 199 orang dalam 24 jam. Warga setempat menyebutnya seperti hari kiamat. Jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 321 orang dalam 48 jam terakhir, kata badan bencana pada Sabtu.MEHBOOB UL HAQ Orang-orang berkumpul di dekat kendaraan yang rusak dan puing-puing yang berserakan setelah jalan terkikis akibat banjir bandang di Mingora, kota utama Lembah Swat, di provinsi pegunungan Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan utara yang dilanda musim hujan pada Sabtu (16/8/2025). Hujan monsun lebat memicu longsor dan banjir bandang di Pakistan utara, menewaskan 199 orang dalam 24 jam. Warga setempat menyebutnya seperti hari kiamat. Jumlah korban tewas meningkat menjadi sedikitnya 321 orang dalam 48 jam terakhir, kata badan bencana pada Sabtu.
Musim hujan di Asia Selatan membawa tiga perempat curah hujan tahunan yang vital bagi pertanian, tetapi juga kerap menimbulkan bencana.

Longsor dan banjir bandang sering terjadi sepanjang musim monsun yang berlangsung dari Juni hingga akhir September.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau