TEL AVIV, KOMPAS.com - Militer Israel menyatakan sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman kemungkinan besar hancur di udara, setelah sirene peringatan serangan udara berbunyi di sejumlah wilayah Israel pada Jumat (22/8/2025).
Kelompok bersenjata Houthi asal Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan udara tersebut.
Mereka menyebut melakukan tiga operasi terhadap Israel, termasuk menembakkan rudal balistik ke Bandara Ben Gurion, dekat Tel Aviv.
Baca juga: Israel Serang Pembangkit Listrik Houthi di Yaman
Hal tersebut disampaikan juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Militer Israel menambahkan, sistem pertahanan udara sempat berupaya mencegat rudal tersebut.
“Tidak ada korban luka yang dilaporkan,” kata kepolisian Israel dalam keterangan resminya, dikutip dari Reuters pada Sabtu (23/8/2025).
Houthi, kelompok yang bersekutu dengan Iran dan menguasai wilayah terpadat di Yaman, dalam beberapa bulan terakhir kerap menembakkan rudal serta drone ke arah Israel dan jalur pelayaran internasional.
Mereka menegaskan serangan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang saat ini masih diserang oleh Israel.
Sejauh ini, sebagian besar puluhan rudal dan drone yang diluncurkan Houthi berhasil dicegat atau gagal mencapai sasaran.
Baca juga: Houthi Lanjutkan Serangan terhadap Kapal di Laut Merah, Tujuannya Masih Sama
Israel pun membalas dengan serangkaian serangan udara ke wilayah yang dikuasai kelompok tersebut.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini