Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Serang Pembangkit Listrik Houthi di Yaman

Kompas.com - 17/08/2025, 14:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

SANAA, KOMPAS.com – Militer Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman pada Minggu (17/8/2025). Serangan tersebut menargetkan infrastruktur energi yang disebut digunakan kelompok pemberontak Houthi.

Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut operasi dilakukan jauh di dalam wilayah Yaman. Serangan diarahkan ke sebuah situs energi yang melayani rezim Houthi di kawasan Sanaa, ibu kota Yaman yang saat ini dikuasai pemberontak. Namun, lokasi tepatnya tidak disebutkan.

Media milik Houthi, TV Al-Masirah, mengutip sumber pertahanan sipil yang menyatakan agresi itu mengenai pembangkit listrik Haziz di selatan Sanaa. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa akibat serangan tersebut.

Baca juga: Militer Israel Merelokasi Warga ke Gaza Selatan Hari Ini

Israel menyebut serangan ini sebagai respons atas serangan berulang yang dilancarkan Houthi.

Beberapa hari sebelumnya, pada Kamis (14/8/2025), Israel mengumumkan berhasil mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman. Houthi kemudian mengeklaim bertanggung jawab atas serangan itu, sebagaimana diberitakan AFP.

Sejak meletusnya perang Israel-Hamas di Jalur Gaza pada Oktober 2023, Houthi secara konsisten melancarkan serangan rudal dan drone ke arah Israel.

Kelompok yang mendapat dukungan Iran tersebut mengaku bertindak atas nama solidaritas terhadap Palestina.

Sebagian besar serangan berhasil dicegat oleh pertahanan udara Israel. Namun, serangan-serangan itu memicu balasan berupa operasi udara Israel terhadap basis Houthi di Yaman.

Selain menyerang Israel secara langsung, Houthi juga menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden. Kapal-kapal tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan Israel.

Sementara sejak Januari 2024, kelompok Houthi memperluas sasarannya dengan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Hal ini dilakukan setelah kedua negara meluncurkan operasi militer untuk mengamankan jalur perdagangan laut di kawasan tersebut.

Baca juga: Anak Kekurangan Gizi Terus Berdatangan ke RS di Gaza, Dokter: Jumlahnya Meningkat

Pada Mei 2025, Houthi dan Amerika Serikat sempat mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri serangan AS selama berminggu-minggu. Meski demikian, Houthi menegaskan mereka akan tetap menargetkan kapal-kapal milik Israel.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau