Selain itu, perubahan besar dalam rutinitas harian pemiliknya dapat memicu stres pada kucing, seperti jadwal kerja yang baru atau bertambahnya waktu kucing ditinggal sendirian.
Begitu pun bertambahnya hewan peliharaan baru di rumah dapat menyebabkan kucing buang kotoran di bathtub dan wastafel.
Baca juga: 6 Penyebab Kucing Mengeluarkan Air Liur, Bahayakah?
Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk membantu mengubah perilaku kucing yang tidak diinginkan.
Cobalah teknik yang paling sesuai dengan kucing, gaya hidup, dan situasi Anda. Jangan ragu melakukan beberapa perubahan sekaligus.
Nah, berikut cara menghentikan kucing buang kotoran di bathtub atau wastafel.
Melakukan beberapa perubahan sederhana pada kotak pasir dapat membantu mengatasi masalah ini.
Kemudian menambahkan kotak pasir kedua. Sebaiknya, letakkan di ruangan berbeda sehingga kucing memiliki pilihan. Kosongkan kotak pasir hingga dua atau tiga kali sehari dan bersihkan sekali seminggu.
Cobalah menggunakan kotak pasir berukuran lebih besar untuk mendorong penggunaannya. Tentukan ukuran kotak pasir berdasarkan ukuran kucing, bukan berdasarkan tempat yang muat. Ukuran kotak harus sekitar satu setengah kali lebih besar dari ukuran kucing.
Pastikan kotak pasir tidak berada di dekat tempat kucing makan dan minum. Beberapa kucing tidak menyukai kotak yang tertutup atau kotak pembersih otomatis.
Lampu, suara bising, dan tindakan otomatis dapat membuat kucing takut serta kotak yang tertutup dapat membuat kucing merasa sesak. Hal-hal ini akhirnya membuat kucing menghindari menggunakan kotak pasirnya.
Baca juga: 6 Penyebab Kucing Mengeluarkan Air Liur, Bahayakah?
Isi wastafel dan bak mandi dengan sedikit air. Air ini dapat membuat kucing peliharaan enggan masuk ke bathtub atau wastafel dan mencegahnya buang kotoran.
Cobalah merek pasir kucing yang baru. Beberapa kucing tidak menyukai tekstur, bau, atau faktor lain dari jenis tertentu.
Jika sahabat bulu tetap melakukan perilaku ini, bahkan setelah perubahan lingkungan telah dilakukan, cobalah berkonsultasi dengan ahli perilaku hewan untuk membantu mengajarkan kembali perilaku yang sesuai kepada kucing serta memberikan solusi spesifik untuk kucing dan situasi tempat tinggal kamu.
Beberapa masalah perilaku, terutama masalah yang berasal dari kecemasan, dapat diatasi menggunakan obat pengubah perilaku.
Jika masalah terus berlanjut, diskusikan opsi ini dengan dokter hewan. Jangan pernah memberikan kucing peliharaan obat apa pun yang dimaksudkan untuk digunakan pada manusia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini