Kamu juga dapat menggunakan produk penghilang jamur atau defogger yang terdaftar di EPA.
Semprotkan larutan pembersih ke permukaan yang terkena jamur dan pastikan menghindari bagian-bagian elektronik. Setelah itu, diamkan larutan selama 20-30 menit.
Baca juga: Air AC Menetes ke Dinding? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Terakhir, cara membersihkan jamur dari AC adalah membilas larutan pembersih. Bilas larutan pembersih dan jamur dengan menyemprotkannya menggunakan air bersih, lalu keringkan dengan kain bersih jika perlu.
Setelah mesin benar-benar kering, pasang kembali unit AC dan nyalakan kembali.
Nyalakan AC lebih sering—ini menjaga sirkulasi udara di dalam unit dan mencegah spora jamur berkembang biak.
Jika rumah berada di lingkungan sangat lembap, pertimbangkan menggunakan dehumidifier untuk mengurangi kelembapan yang pada akhirnya dapat masuk ke unit AC.
Baca juga: Waktu Terbaik Membersihkan Filter AC agar Tetap Dingin
Meski dapat menghilangkan jamur dari AC sendiri, itu bukan solusi jangka panjang. Jika jamur muncul kembali setelah pembersihan awal, saatnya menghubungi profesional.
Carilah layanan penghilangan atau restorasi jamur di daerah kamu.
Jamur di dalam AC bisa terlihat jelas atau tersembunyi. Berikut beberapa tanda AC berjamur yang perlu diwaspadai.
Noda putih, hijau, kuning, atau hitam bisa menjadi tanda AC berjamur. Cari noda ini di sekitar kumparan AC, lapisan insulasi, atau wadah pembuangan—di mana pun terdapat kelembapan.
Selanjutnya, tanda AC berjamur yang dapat diamati adalah filter berbulu. Jika filter udara AC bertekstur berbulu, bisa jadi itu jamur.
Baca juga: 7 Penyebab AC Tidak Dingin dan Cara Memperbaikinya
Jamur berbau apak dan menyengat. Jika mencium bau ini dari ventilasi segera setelah menyalakan AC, kemungkinan adanya jamur di dalam AC.
Terakhir, tanda AC berjamur adalah menyebabkan reaksi alergi. Jika kamu atau anggota keluarga di rumah mulai mengalami gejala pernapasan atau hidung tersumbat tanpa alasan jelas, periksa AC untuk mencari keberadaan jamur.
Gejala-gejala ini bisa jadi merupakan reaksi alergi terhadap jamur.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini