Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Remehkan, 7 Hal Ini Bisa Sebabkan Korsleting di Rumah

Kompas.com - 20/08/2025, 19:50 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber The Spruce

KOMPAS.com - Korsleting listrik adalah salah satu masalah paling umum sekaligus paling berbahaya dalam instalasi listrik rumah. 

Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba dan menimbulkan dampak yang serius, mulai dari peralatan listrik rusak, pemutus arus yang putus, hingga kebakaran.

Apa itu korsleting listrik?

Secara sederhana, dilansir dari The Spruce, korsleting terjadi ketika arus listrik mengambil jalur yang lebih pendek dan tidak seharusnya. 

Baca juga: 7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Listrik Padam

Normalnya, listrik mengalir melalui rangkaian yang sudah dirancang dengan benar. Namun, saat korsleting terjadi, arus justru mengalir ke jalur dengan hambatan paling kecil. 

Akibatnya, timbul lonjakan arus yang bisa menghasilkan percikan api, panas berlebih, bahkan kebakaran.

Penyebab korsleting di rumah 

Ada banyak faktor yang bisa memicu korsleting listrik, antara lain:

Baca juga: Diskon Tarif Listrik Batal, Ini 6 Cara Menghemat Listrik di Rumah

  • Kabel yang digigit tikus atau hewan lain.
  • Adanya air, kelembapan, atau cairan lain yang mengenai instalasi listrik.
  • Sambungan longgar pada stopkontak, sakelar, atau kotak listrik.
  • Peralatan listrik yang sudah tua, aus, atau rusak.
  • Paku atau sekrup menembus dinding dan mengenai kabel tersembunyi.
  • Selubung kabel yang sobek atau terkelupas.
  • Lonjakan arus listrik akibat penumpukan daya.

Semua kondisi tersebut membuat arus listrik tidak mengikuti jalur yang benar, sehingga bisa menyebabkan korsleting di rumah.

Mengapa korsleting berbahaya?

Bahaya korsleting tidak bisa disepelekan. Jika seseorang menyentuh perangkat yang korslet, tubuhnya bisa menjadi jalur listrik, sehingga berisiko tersengat atau mengalami luka bakar. 

Baca juga: 3 Kesalahan Menggunakan AC yang Bikin Tagihan Listrik Melonjak

Selain itu, lonjakan arus saat korsleting dapat memanaskan kabel hingga melelehkan isolasi plastik, menyalakan api, dan memicu kebakaran rumah. 

Oleh karena itu, setiap korsleting harus segera ditangani dengan tepat.

Jenis-jenis korsleting 

Secara umum, ada dua jenis korsleting yang paling sering terjadi, yakni:

  • Korsleting normal: terjadi saat kabel bertegangan menyentuh kabel netral sehingga arus langsung melonjak.
  • Korsleting akibat gangguan tanah: terjadi saat kabel bertegangan bersentuhan dengan bagian yang terhubung ke tanah, seperti kotak listrik, kabel ground terbuka, atau perangkat logam.

Baca juga: Cara Mencegah Korsleting Listrik di Rumah

Kedua jenis korsleting ini tidak boleh diremehkan karena sama-sama berisiko menimbulkan percikan api dan kerusakan serius.

Tanda-tanda adanya korsleting 

Beberapa gejala korsleting yang bisa dikenali di rumah, antara lain:

  • Lampu atau perangkat listrik tiba-tiba mati.
  • Pemutus arus atau sekring putus.
  • Tercium bau terbakar dari stopkontak atau peralatan listrik.
  • Adanya percikan api atau cahaya terang.
  • Bunyi letupan keras atau suara “boom” saat korslet terjadi.

Jika tanda-tanda ini muncul, segera matikan listrik dari panel utama dan jangan menyalakannya kembali sebelum penyebab korsleting ditemukan.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tagihan Listrik Selama Musim Kemarau

Cara memperbaiki korsleting 

Untuk memperbaiki korsleting, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau