Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Wonosobo Terasa di Batang, BMKG Sebut akibat Sesar Aktif

Kompas.com - 31/10/2025, 17:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi tektonik bermagnitudo 3,4 mengguncang wilayah Wonosobo, Jawa Tengah, dan sekitarnya pada Jumat (31/10/2025) pukul 15.51 WIB.

Meski termasuk gempa dangkal dan tidak menimbulkan kerusakan, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya di sekitar bangunan retak.

Kepala Stasiun Geofisika Sleman Ardhianto Septiadhi menjelaskan, hasil analisis menunjukkan episenter gempa berada di darat pada koordinat 7,11° Lintang Selatan dan 109,92° Bujur Timur, atau sekitar 28 kilometer arah timur laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” jelas Ardhianto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Gempa M 3,4 Guncang Wonosobo, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Guncangan dirasakan hingga Batang

Guncangan dirasakan di Wonosobo dan Batang dengan skala intensitas II MMI, atau getaran yang hanya dirasakan oleh sebagian kecil warga dan membuat benda-benda ringan bergoyang.

Hingga kini, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban terdampak.

Ardhianto menambahkan, berdasarkan hasil monitoring hingga pukul 16.03 WIB, BMKG belum mendeteksi adanya gempa susulan.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?

 

Masyarakat diimbau tetap berhati-hati

Meski demikian, masyarakat diimbau tetap berhati-hati dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” imbuhnya.

BMKG juga mengingatkan warga untuk memastikan rumah atau bangunan tempat tinggal aman dan tidak mengalami keretakan sebelum kembali digunakan.

Informasi resmi terkait aktivitas kegempaan dapat diakses melalui kanal resmi BMKG seperti website, media sosial, Telegram InaTEWS_BMKG, atau aplikasi InfoBMKG.

Baca juga: Gempa M 3,4 Guncang Wonosobo, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau