Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan Mutilasi di Ngawi Bernyanyi "Kekasih Gelap" Saat Diperiksa Polisi, Mengaku Menyesal

Kompas.com - 28/01/2025, 08:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi terhadap Uswatun Hasanah (29) terus menguak fakta-fakta baru.

Pelaku, Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33), menunjukkan perilaku yang mengejutkan selama proses penangkapan dan interogasi.

Antok, yang ditangkap polisi pada Sabtu (25/1/2025) dini hari di Madiun, diketahui menyanyikan lagu "Sephia" milik Sheila On 7 saat diinterogasi. Video aksinya viral di TikTok dan telah ditonton lebih dari 6 ribu kali.

Dalam video yang diunggah akun @hellboyjatanraspolda, polisi bertanya kepada Antok tentang hubungannya dengan korban. "Iku po bojo sirimu?" tanya polisi. (Apa itu istri sirimu?)
"Kekasih gelap," jawab Antok dengan suara lirih.

Baca juga: Ayah Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Berharap Pelaku Dihukum Mati

Ketika polisi menyinggung lagu "Sephia," Antok mengaku tahu lagu tersebut dan menyanyikan dua baris awalnya. Hal ini memancing perhatian publik, mengingat tindakan kejam yang ia lakukan.

Kasus ini bermula dari penemuan potongan tubuh dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025). Bagian tubuh lainnya ditemukan di Jurug Bang, Desa Slawe, Trenggalek, pada Minggu (26/1/2025).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, menjelaskan bahwa pembunuhan terjadi pada Minggu (19/1/2025) di sebuah hotel di Kota Kediri. Sebelumnya, pelaku menjemput korban di Terminal Gayatri, Tulungagung, dengan iming-iming uang Rp1 juta.

Selama di hotel, keduanya terlibat percekcokan. Antok mencekik leher korban hingga kepala korban terbentur lantai. Uswatun mengalami luka parah dan meninggal di tempat. Panik, Antok memutuskan memutilasi korban menggunakan pisau dapur yang dibeli di minimarket dekat hotel.

Baca juga: Anak Bunuh dan Mutilasi Ayah Kandung di Jember, Diduga Depresi

Farman memaparkan bahwa tubuh korban dipotong menjadi tiga bagian untuk dimasukkan ke dalam koper. "Bagian pertama dipotong kepala, lalu paha kiri, dan terakhir betis kanan. Semuanya dilakukan agar tubuh korban muat di koper," ungkap Farman.

Penyidikan mengungkapkan bahwa Antok menyimpan dendam mendalam terhadap korban. Uswatun disebut sering melontarkan ucapan yang menghina anak perempuan Antok. "Korban pernah mendoakan anak pelaku agar menjadi PSK saat dewasa. Itu yang membuat pelaku sakit hati," kata Farman.

Selain itu, korban mendesak pelaku menceraikan istrinya dan menikahi korban secara resmi. Hal ini memicu tekanan yang semakin memperkeruh hubungan mereka.

Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (27/1/2025), Antok mengenakan baju tahanan dengan wajah tertunduk. Ia menangis saat mengingat anak-anaknya dan meminta maaf kepada keluarga korban.

"Saya menyesal. Saya minta maaf kepada korban dan keluarganya," ucap Antok sambil berjalan cepat menghindari sorotan kamera media.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tabiat Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah: Sempat Nyanyi Sephia, Menangis hingga Minta Maaf,

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau