KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan membangun infrastruktur Sekolah Rakyat Tahap II di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Salah satu calon lokasi Sekolah Rakyat ini berada di Desa Rioribati, Kecamatan Jailolo Selatan.
Lokasi usulan Sekolah Rakyat di Halmahera Barat berada di atas lahan seluas 9,5 hektare milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah dihibahkan ke Kementerian Sosial dan dipinjamkan ke Kementerian PU untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Baca juga: Maluku Utara Punya 5 Sekolah Rakyat, Ini Sebarannya
Luas lahan ini sesuai dengan standar pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II yang ditetapkan pemerintah, yakni berada pada kisaran 5–10 hektare di setiap lokasi yang disiapkan pemerintah daerah.
“Di sini akan dibangun SD, SMP, SMA berasrama, lapangan olahraga, bahkan stadion sepak bola berstandar penuh. Lahan seluas ini memungkinkan fasilitas yang lengkap, termasuk sistem jalan, drainase, air minum, dan pengelolaan limbah," ujar Menteri PU Dody Hanggodo saat meninjau lokasi lahan pada Kamis (28/8/2025).
Dengan kelengkapan readiness criteria dan kesesuaian tata ruang seperti legalitas lahan, Dody berharap pembangunan Sekolah Rakyat di Halmahera Barat dapat mulai konstruksi (groundbreaking) awal Oktober 2025 agar bisa selesai tepat waktu dengan target 30 Juni 2026.
Sekolah Rakyat Tahap II di Halmahera Barat ini direncanakan dapat menampung hingga 1.000 siswa tiap sekolah dengan fasilitas gedung sekolah SD, SMP SMA.
"Fasilitas ini akan diperuntukkan khusus bagi siswa-siswi dari Provinsi Maluku Utara," katanya.
Dody mengatakan, untuk mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II secara permanen dibutuhkan sinergi seluruh unit organisasi di Kementerian PU untuk mendukung Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana Strategis.
Baca juga: Sekolah Rakyat Menengah Pertama 26 Kota Ternate Sudah Beroperasi
Ia juga mendorong kontribusi Ditjen Bina Marga membangun akses jalan, Ditjen Sumber Daya Air memastikan pengendalian banjir melalui sistem drainase dan pengaturan aliran sungai, serta Ditjen Cipta Karya dapat menyiapkan sarana air minum, pengelolaan air limbah dan fasilitas sanitasi.
"Kolaborasi ini penting agar Sekolah Rakyat tidak hanya berdiri megah, tetapi juga memiliki lingkungan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi para siswa. Dengan dukungan setiap unit, kita bisa memastikan fasilitas pendidikan ini mampu mendukung kegiatan belajar mengajar secara optimal," terang Dody.
Pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II secara permanen merupakan kelanjutan setelah pada Tahap I membangun 165 sekolah yang tersebar di 24 provinsi.
Sekolah Rakyat Tahap II ditargetkan sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2026/2027, dengan skema pemindahan siswa dari Tahap I ke lokasi permanen atau sekolah Tahap II.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai boarding school untuk memberikan pendidikan, pembinaan, dan asrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, sekaligus menjamin pemerataan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini