Stadion Markaziy, Lokasi Duel Al-Hilal yang Tumbangkan Nasaf Qarshi

JAKARTA, KOMPAS.com - Klub sepak bola asal Arab Saudi Al-Hilal resmi memenangkan pertandingan Grup B Liga Champion Elit Asian Football Club (AFC), atas tuan rumah Nasaf Qarshi.

Nasaf Qarshi merupakan klub sepak bola asal Uzbekistan yang kalah dari Al-Hilal dengan skor 2-3 pada pertandingan tersebut.

Pelatih Al-Hilal Simone Inzaghi pun bersyukur atas kemenangan tersebut. Dia menyebutkan, pertandingan berjalan dengan sangat cepat.

"Nasaf juga menunjukkan performa sangat kuat dan berhasil mencetak dua gol. Saya terutama ingin mencatat bahwa para pemain saya berada dalam kondisi bagus,” kata Simone dilansir Kompas.com dari situs Zamine Uzbekistan, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Arab Bangun Stadion di Pinggir Tebing hingga Atas Langit buat Piala Dunia 2034

Pertandingan yang berlangsung di Stadion Markaziy tersebut awalnya sempat dimenangkan tuan rumah hingga akhirnya kemenangan justru berada di tangan Al-Hilal.

Profil Stadion Markaziy

Stadion yang terletak di Qarshi, Uzbekistan tersebut telah dibangun sejak tahun 2006 untuk keperluan turnamen Umid Nihollari atau acara kompetisi olahraga di Uzbekistan yang diselenggarakan khusus untuk anak-anak dan remaja.

Awalnya, stadion yang menjadi markas besar klub Nasaf Qarshi ini berkapasitas 16.000 penonton.

Terdapat tempat duduk VIP (180 orang), kursi pers (220 orang), dan 6 kursi komentator. Ukuran lapangan adalah kurang lebih 104 x 68 meter dan permukaan dengan rumput alami.

Melansir laman StadiumDB, stadion tersebut didesain oleh Arsitek Sobir Teshev, dan sempat mengalami dua kali renovasi.

Pertama, pada tahun 2011, stadion diperbarui dengan kapasitas 21.000 penonton. Kedua, pada 2016-2017 dilakukan rekonstruksi besar-besaran atas inisiatif Presiden Uzbekistan I.A. Karimov pada waktu itu.

Baca juga: Menilik Stadion Fortuna Sittard, Markas Klub Baru Justin Hubner

Perbaikan termasuk mengganti rumput, memperbaiki sistem komunikasi/rekayasa teknik, memasang tempat duduk baru/pembesaran tribun, dan meningkatkan kenyamanan penonton.

Meskipun stadion dibuka tahun 2006, penggunaannya oleh Nasaf Qarshi untuk pertandingan kandang resmi mulai dari sekitar 8 Agustus 2008 ketika bertanding melawan Uz-Dong-Ju Andijon.

Setelah renovasi, stadion menjadi lebih modern, dengan standar internasional, infrastruktur teknik yang diperbarui, rumput yang berkualitas lebih baik, serta tribun yang diatur untuk kenyamanan dan keamanan penonton.