JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengatakan bahwa penerapan transaksi jalan tol nirsentuh non-tunai tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF) membutuhkan waktu.
"Ini butuh waktu," kata Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Sony S. Wibowo dalam Hunindotech 6.0 di Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025).
Pasalnya, penerapan MLFF tidak sederhana karena melibatkan banyak pihak dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pelaku utama.
Baca juga: MLFF Bakal Diterapkan di Jalan Tol Jabodetabek
MLFF juga membutuhkan sejumlah penyesuaian, salah satunya terkait penegakan hukum oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.
Saat ini, Korlantas belum memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada pengguna jalan tol yang tidak melakukan pembayaran.
"Ini adalah isu yang menarik yang harus kita sesuaikan dan kita satukan, misalnya dengan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik," ujarnya.
Selain itu, yang juga menjadi persoalan adalah sistem pengumpulan pembayaran pengguna jalan tol yang akan berubah dari yang terjadi saat ini.
Nantinya, transaksi pengguna jalan tol akan dikelola terpusat oleh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), sebelum disalurkan kepada BUJT terkait.
Baca juga: Transaksi Tol Non-Tunai Nirsentuh Tanpa Setop MLFF Siap Dijalankan
Adapun PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) selaku Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF telah mengusulkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) dan Digital Wahana Internasional (DWI) untuk menjadi PJP.
Meskipun demikian, Kepala BPJT Wilan Oktavian menegaskan bahwa pemerintah tetap akan melaksanakan MLFF karena sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) dan menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kalau amanahnya kan harus bersedia, tapi bagaimana mekanismenya itu yang mungkin perlu disusul," kata Wilan.
Ia juga memberikan sinyal bahwa jalan tol di Jabodetabek berpotensi menjajal teknologi ini. Sebelumnya, uji coba MLFF dilaksanakan di Jalan Tol Bali Mandara.
Baca juga: Pemerintah Bakal Panggil Konsultan Asing, Review MLFF
"Tadi sih saya diskusi mungkin pinginnya yang lebih kompleks, lebih challenging. Misalnya dekat-dekat sini lah bisa di Jabodetabek bisa di Trans-Jawa yang kompleksitasnya lebih tinggi ya," ujar Wilan.
Sebagai informasi, MLFF merupakan inovasi sistem transaksi penggunaan jalan tol terbaru, setelah sebelumnya juga telah berubah dari sistem tunai menjadi non-tunai atau kartu uang elektronik.
Teknologi berbasis global navigation satellite system (GNSS) ini digadang bisa mengurai antrean kendaraan di gerbang tol dan mengurangi kerugian ekonomi akibat kemacetan.