Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Rencana MRT Balaraja-Cikarang, MJ Group Rilis Rumah Pintar

Kompas.com - 31/10/2025, 19:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Data pasar properti dalam beberapa tahun terakhir mengukuhkan posisi Tangerang sebagai destinasi hunian paling diminati di Jabodetabek.

Data Rumah123 menunjukkan bahwa 15,6 persen dari total permintaan rumah nasional berpusat di Tangerang, dengan pertumbuhan permintaan hunian tapak melonjak hingga 91,7 persen secara tahunan.

Baca juga: Biaya Konstruksi Whoosh Disebut Lebih Murah dari MRT Jakarta

Fakta lainnya adalah pergeseran demografi pencari hunian: sekitar 46,8 persen pencari rumah di Tangerang berasal dari Jakarta.

Fenomena ini bukan sekadar relokasi, melainkan cerminan kebutuhan masyarakat ibu kota terhadap kualitas hidup yang lebih baik, konektivitas tinggi, dan harga properti yang lebih realistis di wilayah suburban.

Dukungan Infrastruktur sebagai Katalis

Laju pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan masif infrastruktur yang mengubah persepsi jarak, akses dari Tol Cikupa, Tol Kataraja, dan Tol Jakarta–Banten, dan rencana proyek MRT Balaraja–Cikarang yang akan mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD) di sepanjang koridor, menjanjikan integrasi transportasi publik yang mulus ke pusat kota Jakarta.

Peningkatan daya beli masyarakat Tangerang Raya juga tercermin dari laporan Bank BTN, yang mencatat inventori rumah baru segmen menengah atas di kawasan tersebut meningkat 43 persen pada semester pertama 2025.

Baca juga: MRT Jakarta Beli 8 Trainset Baru dari Perusahaan Jepang

Melihat potensi Pasar Kemis yang berada di koridor Jl. Raya Pasar Kemis dan diapit akses Tol Cikupa dan Katara, pengembang properti MJ Group dengan latar belakang kontraktor sejak 2010, meluncurkan kawasan perumahan El Nino Living.

Proyek yang baru saja melakukan groundbreaking pada 30 Oktober 2025 ini berupaya mengisi ceruk pasar properti berupa rumah pintar dengan harga kompetitif.

Fokus pada Spesifikasi Dasar

Dalam segmen harga perdana mulai Rp 700 jutaan dengan tiga tipe unit: Atlantic, Bora, dan Cyclone, El Nino Living menekankan pada spesifikasi bangunan yang seringkali absen di kelas harga tersebut.

Seperti pondasi mini pile yang umumnya digunakan pada bangunan bertingkat, dinding batu bata solid, kusen aluminium, serta pintu dan lantai kayu.

Baca juga: Bakal Terintegrasi Stasiun MRT East-West Line, Bitung Jadi Hotspot Properti

Strategi value engineering ini dirangkai dalam analogi yang diungkapkan Marketing and Sales Director EL Nino Edho V Nagamatsu, proyek ini seperti mobil dengan spesifikasi listrik, tapi harga energi fosil.

"Pembeli mendapatkan kualitas, teknologi, dan kenyamanan yang jarang ada di kelasnya," ujarnya.

El Nino Living dikembangkan di atas lahan 4,3 hektar, yang dilengkapi sistem waste management dan water treatment.

Selain taman tematik kesehatan, setiap rumah ditanami satu pohon, mendukung komitmen terhadap kualitas udara yang lebih baik.

Setiap unit dilengkapi dengan teknologi Smart Home System dan Google Nest, menjawab kebutuhan gaya hidup modern yang efisien energi dan terkoneksi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau