Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2024, 09:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Siapakah orang pertama yang berbicara dalam bahasa Inggris? - Grace, usia delapan tahun, Belfast, Irlandia Utara

Oleh: Ad Putter

PEMBICARA pertama bahasa Inggris tidak terdengar seperti kamu atau saya. Itu karena bahasa selalu berubah sepanjang waktu.

Kamu mungkin menyadari bahwa bahasa kakek dan nenekmu berbeda dengan bahasa kamu.

Bisa dibayangkan betapa berbedanya bahasa Inggris saat pertama kali digunakan di Inggris berabad-abad yang lalu.

Para penutur bahasa Inggris paling awal berbicara dalam bahasa Inggris Kuno.

Saya menggunakan kata “para penutur” sehingga bersifat jamak, karena pasti ada lebih dari satu penutur: bagaimanapun juga, kita menggunakan bahasa untuk berbicara dengan orang lain.

Bahasa Inggris Kuno berkembang dalam periode yang penuh gejolak dalam sejarah Inggris.

Ini terjadi setelah bangsa Romawi meninggalkan Inggris, sekitar 1.600 tahun yang lalu.

Bangsa Romawi telah menjajah Inggris, tetapi mereka meninggalkan negara itu pada abad kelima tepatnya setelah kekaisaran Romawi runtuh.

Bangsa Romawi yang menguasai Inggris berbicara dalam bahasa mereka, bahasa Latin.

Namun, sebagian besar orang yang tinggal di Inggris ketika bangsa Romawi berada di sana–dan juga sebelum itu–berbicara dalam bahasa Celtic.

Bahasa Celtic ini agak mirip dengan bahasa Welsh, tetapi jauh lebih tua daripada bahasa Welsh saat ini.

Setelah bangsa Romawi meninggalkan Inggris, suku-suku Jermanik yang berpindah-pindah ke seluruh Eropa pada abad kelima dan keenam menyerbu.

Suku-suku ini adalah Angles, Saxon, dan Jutes.

Bahasa yang mereka gunakan dikenal sebagai Bahasa Jermanik Laut Utara.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Mengapa Pria Lebih Tinggi Dibanding Wanita? Studi Jelaskan
Oh Begitu
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Studi Baru: Daging Olahan dan Minuman Manis Jadi Racun Terburuk bagi Otak
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau