KOMPAS.com - Ketika mengajak anak berpuasa, sudah barang tentu Anda harus konsekuen menata menunya agar anak tak lemas karena kekurangan cairan juga nutrisi.
Selama menahan makan dan minum selama kurang lebih 12 jam, anak-anak bisa dehidrasi jika Anda tak cermat dalam mengontrol asupan cairannya pada saat sahur juga berbuka puasa.
Belum lagi, kecenderungan anak rewel ketika sahur. Biasanya hal ini akan berujung pada tuntutan anak yang hanya mau makan lauk pauk kesayangannya saja, yang kebanyakan berupa sajian-sajian instan atau makanan kemasan.
Apakah makanan instan boleh diberikan ke anak ketika sahur? Dan makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi anak ketika berbuka puasa? Berikut ini adalah penjelasan ahli gizi.
Baca juga: Tips Mengatur Konsumsi Makanan Saat Puasa
Berikut ini adalah sajian yang hendaknya tidak diberikan ke anak ketika sahur:
1. Makanan yang terlalu asin
Makanan asin dapat membuat anak jadi cepat haus.
Karena garam menarik cairan, sehingga membuat anak menjadi sering buang air kecil dan efeknya bisa membuat anak jadi cepat haus.
Selain sajian olahan sendiri yang terlalu banyak garam, hindari juga makanan kemasan dalam wadah kaleng. Biasanya, makanan kaleng berkadar garam tinggi.
2. Sereal
Banyak anak lebih memilih mengonsumsi sereal daripada nasi dengan sayur dan lauk pauk. Padahal untuk bekal puasa, sereal ini bukan asupan yang tepat untuk tubuh.
Menurut dr Etisa Adi Murbawani, M.Si, SpGK, umumnya sereal hanya mengandung karbohidrat, protein, lemak dan sedikit zat gizi mikro.
Jadi untuk kebutuhan serat, vitamin, dan zat-zat gizi mikro lainnya tidak bisa terpenuhi.
Baca juga: Sarapan Sereal Saja Tak Cukup bagi Anak, Simak Alasannya
3. Frozen food
Terlalu sering mengonsumsi frozen food juga sebaiknya dihindari.