Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Penyakit Gusi pada Kucing Peliharaan

Kompas.com - 22/03/2024, 09:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit gusi (gingivitis) adalah peradangan kronis pada gusi yang dapat memburuk dari waktu ke waktu. Kondisi ini juga dapat dialami oleh kucing peliharaan.

Penyakit gusi pada kucing bisa terjadi saat tubuhnya melawan akumulasi bakteri pada garis gigi dan gusi, karang gigi, serta plak.

Hal tersebut menyebabkan rasa sakit dan kesehatan gigi akan terganggu, bahkan dapat merusak gigi, akar, serta tulang di bawahnya.

Kucing yang mengalami penyakit gusi akan terlihat tidak nyaman, gusinya akan terlihat sangat merah dan bengkak. Bahkan bisa terjadi pembengkakan ringan pada wajah.

Baca juga: 6 Penyebab Hilangnya Nafsu Makan pada Kucing Peliharaan, Pemilik Wajib Tahu


Penyakit gusi pada kucing

Penyakit gusi yang umum dialami oleh kucing peliharaan adalah radang gusi dan Periodontitis.

Mengutip laman International Cat Care, gingivitis mengacu pada peradangan pada gingiva (gusi yang mengelilingi gigi). Ini bisa dialami oleh kucing di segala usia dengan tingkat keparahannya sangat bervariasi.

Gingivitis parah sering terjadi pada kucing yang memiliki banyak plak dan kalkulus pada giginya.

Baca juga: 10 Spesies Kucing Terbesar di Dunia, Ada yang Beratnya Mencapai 300 Kilogram

Kemudian, periodontitis merupakan penyakit gusi yang sudah sangat parah dan lebih sering ditemukan pada kucing yang lebih tua.

Gusi biasanya sangat meradang dan kalkulus dalam jumlah besar biasanya terdapat pada gigi.

Ligamen yang mengelilingi dan menopang gigi juga terkena penyakit dan biasanya mulai rusak sehingga memperlihatkan akar gigi dan menyebabkan gigi menjadi sangat tidak stabil.

Gejala klinisnya mirip dengan gingivitis berat. Pada tahap ini, gigi sudah sangat sakit sehingga pencabutan adalah satu-satunya pilihan pengobatan.

Baca juga: Punya Kucing Baru? Berikut 7 Tips Membuatnya Cepat Nyaman di Rumah

Tips mencegah penyakit gusi pada kucing

Cara mencegah penyakit gusi pada kucing.iStockphoto/Inna Postnikova Cara mencegah penyakit gusi pada kucing.

Perawatan gigi rutin dan pemeriksaan yang sangat ketat adalah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit gusi pada kucing peliharaan Anda.

Dilansir dari laman PetMD, pemeriksaan bisa dilakukan dengan pembersihan gigi dua kali setahun, rontgen, serta pemolesan dan pencabutan gigi yang sakit jika diperlukan.

Beberapa kucing sudah cukup dengan pembersihan gigi dan mulut satu kali dalam setahun, sementara sebagian yang lain mungkin membutuhkan pembersihan setiap tiga bulan.

Jika bakteri mulut menyebabkan masalah, dokter hewan mungkin menyarankan untuk menambahkan resep antiseptik ke dalam air minum kucing.

Baca juga: Alasan Kucing Hitam Sering Dikaitkan dengan Nasib Buruk atau Pembawa Sial

Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Cats Protection, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menyikat gigi kucing peliharaan:

  • Gunakan pasta gigi khusus untuk kucing, sebab mereka tidak boleh menggunakan pasta gigi manusia.
  • Gunakan juga sikat gigi yang dirancang untuk kucing.
  • Pilih waktu yang cocok dan bisa Anda lakukan secara konsisten, agar menyikat gigi menjadi bagian dari rutinitas normal kucing.
  • Lakukan dengan perlahan dan lembut.
  • Tempelkan bulu sikat pada gigi dengan sudut 45 derajat, hingga mencapai permukaan gigi dan tepat di bawah tepi gusi.

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Benarkah Kucing Putih Bersikap Lebih Sopan?

Menyikat gigi kucing adalah cara yang bagus untuk menghindari penyakit gigi dan gusi. Idealnya, Anda harus mengenalkan perawatan gigi sejak usia kucing masih muda.

Meskipun gigi anak kucing tidak perlu disikat, Anda harus membiasakannya dengan sentuhan gigi untuk membiasakannya di kemudian hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau