Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Teknik SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara

Kompas.com - 10/09/2024, 16:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kanker payudara adalah momok yang menakutkan bagi banyak perempuan di Indonesia. Ini karena, dikutip dari laman Sehat Negeriku, kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak di Indonesia.

Jenis kanker ini juga menjadi penyumbang kematian utama akibat kanker.

Baca juga: Siapa Saja Orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara? Berikut 11 Daftarnya

Salah satu alasan utama tingginya angka kematian akibat kanker payudara adalah karena banyak pasien baru terdeteksi pada stadium lanjut.

Padahal, jika terdeteksi lebih awal, peluang sembuh penyakit ini bisa lebih besar. Bahkan, menurut laman UPK Kemenkes RI, peluang kesembuhan kanker payudara yang terdeteksi sejak dini mencapai 80 hingga 90 persen.

Untuk mengurangi risiko keterlambatan diagnosis, sebenarnya setiap perempuan bisa melakukan deteksi dini. Kemenkes RI menyebut deteksi dini dengan istilah SADARI, singkatan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri.

Teknik ini mudah dilakukan di rumah. Tapi, lebih dari itu, cara ini bisa menyelamabtkan nyawa jika dilakukan secara rutin dan benar.

Enam teknik SADARI

Seperti namanya, teknik SADARI dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa perlu bantuan dokter. Berikut 6 Teknik SADARI yang bisa dilakukan di rumah menurut laman Ayo Sehat Kemenkes RI.

1. Mengamati payudara

Pertama-tama, berdirilah di depan cermin tanpa baju. Cermati apakah terlihat perubahan bentuk, ukuran, atau kulit yang tiak biasa.

Baca juga: Puput Novel Idap Kanker Payudara Sebelum Meninggal, Ini Kelompok Rentan dan Tandanya

Jika Anda mengamati perbedaan ukuran atau bentuk yang tidak sepenuhnya simetris antara payudara kanan dan kiri, itu adalah hal yang normal.

Namun, jika Anda melihat ada benjolan, perubahan pada permukaan kulit seperti kemerahan dan kerutan, atau perubahan pada puting seperti terlalu masuk ke dalam segera periksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda peringatan ada yang tidak normal.

2. Mengangkat lengan

Langkah selanjutnya adalah angkat lengan Anda ke atas setinggi mungkin.

Ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada bagian Bawah payudara Anda.

3. Tekan payudara

Langkah ketiga adalah gunakan ujung jari dan tekan pada permukaan payudara secara perlahan.

Coba rasakan apakah ada benjolan di payudara. Raba setiap permukaan payudara dengan pola melingkar, dari kanan ke kiri, atas ke Bawah, tengah ke samping, dan di sekitar ketiak.

4. Tekan puting

Setelah meraba seluruh permukaan payudara, Anda juga perlu menekan area puting. Lakukan dengan perlahan.

Baca juga: Tren Kanker Payudara Melonjak, Apa Pemicu dan Bagaimana Mencegahnya?

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau