KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025.
Menurut Prabowo, Danantara akan bertugas mengelola investasi kekayaan negara berupa sumber daya alam dan aset-aset untuk kepentingan masyarakat jangka panjang.
"Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola, dan kita beri nama Danantara," ujarnya, diberitakan Kompas.com, Senin (17/2/2025).
Danantara akan mengelola aset total senilai 900 miliar dollar AS. Pemerintah memberikan investasi awal sebesar 20 miliar dollar AS atau setara Rp 325,8 triliun ke badan tersebut.
Beberapa sektor akan menjadi fokus Danantara yakni energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi, dan pangan.
Pemerintah berharap Danantara akan mendorong pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Apakah bisa terwujud? Apa pendapat pengamat ekonomi?
Baca juga: Memahami Danantara: Tujuan, Strategi, dan Struktur Organisasi
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut, keberadaan Danantara dapat membawa hal positif bagi perekonomian Indonesia.
"Misalnya, Danantara ini bisa mempercepat pembiayaan untuk transisi energi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2025).
Menurut Bhima, aset Danantara nantinya mampu membiayai program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara atau pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Danantara bekerja dengan mengelola aset hasil investasi melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Hubungan kerja ini dilakukan melalui kuasa kelola atau bentuk kerja sama lainnya.
Danantara akan mengelola aset ataupun operasionalisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Badan tersebut juga bekerja meningkatkan nilai tambah dari operasionalisasi BUMN serta memproses investasi untuk membangun proyek prioritas pemerintah di sektor strategis.
Bhima mencontohkan, aset PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dikonsolidasikan ke Danantara akan bisa dipakai sebagai jaminan untuk pembiayaan transisi energi.
Proses tersebut membuat PLN dengan bantuan BUMN lainnya bisa mendapatkan investasi yang lebih besar melalui Danantara.
Dia menambahkan, hasil dana dari Danantara bisa menjadi sumber pembiayaan bagi program-program pemerintah, seperti Program 3 Juta Rumah dan program ketahanan pangan lainnya.