Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Danau Berisi Ratusan Kerangka Manusia di India, dari Mana Asalnya?

Kompas.com - 14/05/2025, 19:00 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Danau Roopkund yang terletak di Himalaya India menyimpan sebuah misteri besar sebab ditemukan ratusan tengkorak dan kerangka manusia di seputarannya.

Area tepian danau kecil yang berada di ketinggian 5.029 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut didapati penuh dengan ratusan kerangka manusia yang tidak diketahui asal usulnya.

Dilansir dari Times of India, Senin (12/5/2025), Danau Roopkund pertama kali ditemukan oleh seorang penjaga hutan dari Inggris pada 1942.

Saat itu, seorang penjaga hutan mendaki gunung dan melihat kerangka tergeletak di sekitar danau yang membeku.

Sejak saat itu, lebih dari 800 tengkorak dan kerangka manusia ditemukan di seputaran Danau Roopkund.

Penelitian menunjukkan bahwa tulang belulang tersebut berusia ratusan tahun.

Meski begitu, para peneliti dan antropolog belum bisa menjawab pertanyaan mengapa ada banyak tulang belulang di danau Ropkind dan siapa mereka.

Lantas, bagaimana temuan penelitian sejauh ini?

Baca juga: Misteri Kehidupan di Titan, Ilmuwan Deteksi Potensi Kehidupan Alien di Bulan Saturnus


Asumsi awal tulang belulang korban kecelakaan massal

Sebuah teori lama mengaitkan tulang belulang ini dengan seorang raja India bersama istri dan para pelayannya yang tewas dalam badai salju sekitar 870 tahun lalu.

Ada juga yang berpandangan bahwa tulang belulang tersebut adalah milik tentara India yang mencoba menyerang Tibet pada 1841.

Pada saat itu, lebih dari 70 orang di antara mereka dipaksa pulang melalui Himalaya dan tewas dalam perjalanan.

Sementara itu, ada pula masyarakat yang berpendapat bahwa danau Roopkund merupakan tempat korban wabah dimakamkan dan mengaitkannya dengan Dewi Nanda, tokoh lagu rakyat populer.

Asumsi-asumsi yang beredar belum dapat dikonfirmasi, tetapi para ahli mulai melakukan penelitian terhadap Danau Roopkund.

Dilansir dari BBC News, penelitian awal terhadap kerangka menemukan bahwa sebagian besar pemilik tulang bertubuh tinggi, lebih dari rata-rata orang setempat.

Tulang-tulang itu juga disebut dimiliki oleh orang-orang yang sebagian besar berusia setengah baya, yaitu antara 35 dan 40 tahun.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau