Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wahyudi demi "Rumah Baca Sang Petualang", Sisihkan Gaji untuk Buku hingga Jalan Kaki Wonogiri-Jakarta

Kompas.com - 18/08/2025, 17:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di sebuah desa kecil di Wonogiri, berdiri sebuah rumah sederhana yang menjadi tempat anak-anak belajar bermimpi yang disebut Rumah Baca Sang Petualang.

Awalnya, gerakan ini lahir dari kegelisahan seorang bernama Wahyudi yang prihatin melihat generasi muda lebih akrab dengan rental PlayStation daripada rak buku.

Dari gaji pas-pasan sebagai penjaga pos polisi, ia menyisihkan uangnya untuk membeli buku murah di Jakarta, lalu membawanya pulang ke kampung halaman.

Baca juga: Hilang Selama 82 Tahun, Buku Perpustakaan Ini Akhirnya Kembali dengan Kisah Misterius

Dari seratus buku pertama yang terkumpul, lahirlah sebuah ruang baca yang perlahan berkembang menjadi pusat kegiatan literasi di kampung halamannya di Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah.

Wahyudi penggiat literasi asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diundang khusus dalam acara Kick Andy beberapa tahun lalu. Wahyudi adalah pendiri Rumah Baca Sang Petualang.KOMPAS.com/Dokumentasi Wahyudi Wahyudi penggiat literasi asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diundang khusus dalam acara Kick Andy beberapa tahun lalu. Wahyudi adalah pendiri Rumah Baca Sang Petualang.

Perjalanannya tidak mudah, mulai dari berjualan telur dadar sambil membawa buku keliling sekolah, hingga harus berpindah tempat karena keterbatasan dukungan.

Namun, konsistensi dan semangat pantang menyerah membuat Rumah Baca Sang Petualang bertahan, bahkan mengantarkannya ke Istana Negara sebagai salah satu pegiat literasi terpilih.

Berikut ini kisah Wahyudi yang peduli dengan literasi anak-anak dengan mendirikan Rumah Baca Sang Petualang.

Baca juga: 3 Fakta Hari Buku Sedunia yang Jatuh Setiap 23 April

Dari pos polisi ke rak buku sederhana

Rumah Baca Sang PetualangDokumentasi Wahyudi Rumah Baca Sang Petualang

Tahun 2014, di sela pekerjaannya sebagai penjaga pos polisi di Jakarta dengan gaji Rp 600.000 per bulan, Wahyudi mulai gelisah melihat anak-anak di kampungnya di Desa Tirtosuworo, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, yang lebih sering menghabiskan waktu bermain PlayStation ketimbang membaca.

Dari keresahan itu, ia mulai menyisihkan gajinya untuk membeli buku-buku murah di Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

“Waktu itu saya lihat anak-anak lebih senang nongkrong di rental PS. Saya pikir, kalau mereka punya akses buku, mungkin bisa berubah,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (17/8/2025).

Baca juga: 5 Tempat yang Dijuluki sebagai Kota Buku Terbaik di Dunia

Selain berburu buku sendiri, Wahyudi juga rajin mengikuti acara Kick Andy, yang sering membagikan buku gratis bagi penonton.

Buku-buku itu kemudian dikumpulkan, hingga pada 2015 terkumpul sekitar seratus eksemplar yang menjadi modal awal berdirinya Rumah Baca Sang Petualang.

“Setiap pulang dari Jakarta, tas saya selalu penuh buku. Rasanya senang sekali bisa bawa pulang bacaan buat anak-anak,” tambahnya.

Baca juga: Cara Mengurus Buku Nikah yang Hilang atau Rusak, Apa Saja Syaratnya?

Kena PHK dan mempertahankan rumah baca

Pulang dari Jakarta karena diberhentikan dari pekerjaan, 2016  Wahyudi jualan telur dadar yang diberi nama Ndok Dadar PustakaDokumentasi Wahyudi Pulang dari Jakarta karena diberhentikan dari pekerjaan, 2016 Wahyudi jualan telur dadar yang diberi nama Ndok Dadar Pustaka

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau