Tak lama kemudian, parade militer raksasa dimulai di Jalan Chang'an, jalan protokol utama ibu kota Beijing.
Deretan persenjataan canggih milik Negeri Tirai Bambu ditampilkan di barisan utama parade.
Di antaranya, generasi terbaru rudal hipersonik, rudal balistik, drone bawah laut, jet tempur, pesawat peringatan dini, hingga sistem pengacau sinyal pesawat.
Baca juga: Mengapa China Hanya Punya Satu Zona Waktu padahal Wilayahnya Luas?
Rudal antarbenua berkemampuan nuklir mendapat posisi istimewa, dipamerkan berdampingan dengan formasi pasukan yang berbaris rapi di hadapan sekitar 50.000 penonton.
“Bagi Xi, pesannya jelas, China kini telah menjelma menjadi kekuatan besar di bawah kepemimpinannya,” ujar pakar politik National University of Singapore, Ian Chong.
Menurutnya, kehadiran banyak pemimpin dunia dalam parade itu juga menunjukkan bahwa Beijing menolak anggapan isolasi.
“China tidak gentar menghadapi tekanan dan intimidasi, terutama dari Amerika Serikat,” tambah Chong.
Di langit, angkatan udara China turut unjuk gigi dengan atraksi terbang lintas.
Helikopter-helikopter melayang membawa spanduk besar bertuliskan “Keadilan akan Menang”, “Perdamaian akan Menang”, dan “Rakyat akan Menang”, slogan yang menegaskan pesan simbolis parade tersebut.
Baca juga: Dokter China Berhasil Transplantasi Paru-paru Babi ke Manusia untuk Kali Pertama
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini