KOMPAS.com - Fenomena Gerhana Bulan Total bisa dilihat di berbagai wilayah Indonesia pada Minggu (7/9/2025) hingga Senin (8/9/2025).
Fenomena ini terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada pada satu garis lurus. Posisi ini membuat cahaya Matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak sampai ke permukaan Bulan.
Pada puncak gerhana, Bulan akan tampak berwarna merah apabila langit cerah. Warna khas ini muncul akibat proses hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), bagi umat Islam, gerhana Bulan bukan sekadar fenomena alam, tetapi juga momen spiritual untuk beribadah kepada-Nya.
Salah satu ibadah yang dianjurkan saat gerhana adalah shalat khusuf. Tata caranya pun tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah pada umumnya.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Beirut, Darul Kutubil Ilmiyah: 2002, hlm. 108) menjelaskan, hukum melaksanakan shalat khusuf adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.
Lantas, bagaimana niat, tata cara, dan bacaan doa untuk shalat khusuf atau gerhana Bulan?
Baca juga: 5 Fakta Gerhana Bulan Total Merah Darah pada 7-8 September 2025
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Selain itu, tidak ada adzan dan iqomah.
Dilansir dari laman resmi Kemenang, berikut tata cara melaksanakan shalat gerhana bulan (khusuf):
1. Niat shalat gerhana
Niat shalat gerhana dibarengi dengan takbiratul ihram. Adapun lafal niatnya adalah sebagaimana berikut:
Artinya, “Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT".
2. Membaca doa Iftitah
3. Membaca Ta’awudz dan Al-Fatihah
4. Membaca surat Al-Qur’an dengan jahr (lantang)
5. Rukuk pertama (lama)
6. Bangkit dari ruku (I‘tidal)
7. Membaca surat Al-Fatihah kembali
8. Membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 4
9. Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama)
10. Bangkit dari ruku (I‘tidal)
11. Sujud pertama
12. Duduk di antara dua sujud
13. Sujud kedua.
Selanjutnya, berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dan tata caranya pun sama sebagaimana pada rakaat pertama.
Hanya saja, bacaan suratnya lebih pendek daripada bacaan surat pada rakaat pertama. Setelah itu, dilanjutkan dengan melakukan tasyahud akhir dan ditutup dengan salam.
Dengan demikian, tata cara shalat Khusuf atau gerhana bulan itu pada dasarnya adalah sama seperti shalat sunnah pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada jumlah rukuk dan sujud yang dilakukan di setiap rakaatnya.
Baca juga: Gerhana Bulan Total 7 September 2025 Disebut Terlama Sejak 2022, Ini Kata BMKG
Secara fikih, shalat gerhana hanya dapat dilaksanakan apabila gerhana tersebut dapat dilihat langsung dengan mata (kasatmata), yaitu ketika proses gelapnya Bulan terlihat jelas.
Hal ini ditegaskan dalam sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Mughirah bin Syu‘bah RA:
Artinya:
Maksud “melihat” dalam hadits tersebut adalah melihat langsung dengan mata, sebagaimana rukyatul hilal. Karena itu, hanya ada dua jenis Gerhana Bulan yang kasatmata, yaitu Gerhana Bulan Total dan Gerhana Bulan Sebagian.
Berdasarkan data BMKG, gerhana Bulan Total pada 7 September 2025 akan berlangsung mulai pukul 22.26 WIB hingga Senin, 8 September 2025 pukul 03.56 WIB.
Adapun puncak gerhana Bulan diperkirakan terjadi pada pukul 01.11 WIB.
Dengan demikian, shalat gerhana Bulan dapat dilaksanakan sejak awal gerhana pada 22.26 WIB hingga berakhirnya gerhana pada 03.56 WIB.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini