Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Informasi di Era Digital, Jurnalis Diingatkan untuk Tetap Patuhi Kode Etik

Kompas.com - 07/09/2025, 21:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial memiliki pengaruh dalam membentuk opini publik. Kemudahan akses internet di era saat ini membuat informasi dapat menyebar sangat cepat.

Hal ini mendorong banyak orang berlomba-lomba membagikan berbagai konten melalui platform media sosial (medsos).

Di tengah derasnya arus informasi, praktik jurnalistik tetap menuntut adanya penerapan etika.

Salah satunya, kewajiban untuk melakukan penyensoran ketika menayangkan foto maupun video yang mengandung unsur kekerasan, peristiwa memalukan, atau konten sensitif lainnya.

Namun, pada kenyataannya, konten semacam itu sering kali sudah lebih dulu beredar luas dan ditonton banyak pengguna media sosial.

Baca juga: Kisah 5 Jurnalis yang Tewas akibat Serangan Israel ke Nasser Hospital di Gaza

Mantan Jurnalis RCTI, Jamalul Insan menegaskan, seorang wartawan tetap harus berpegang pada kode etik. 

Menurutnya, kewajiban etik tidak hilang meskipun informasi atau visual yang dianggap tidak layak sudah tersebar di media sosial.

"Meskipun visualnya orang-orang sudah pada tau, di medsos juga sudah banyak, maka tidak gugur kewajiban etik kita. Artinya kita tetap harus menjaga itu," ujarnya, saat menjadi mentor dalam salah satu sesi Journalism Fellowship on Corporate Social Responsibility (CSR) 2025 Batch 2, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Polisi Amankan Ribuan Anak Saat Demo, KPAI Ingatkan Bahaya Medsos


Kode etik, pembeda jurnalis dengan media sosial

Lebih lanjut, Jamal mengungkapkan, jurnalis perlu kreatif dalam menyajikan konten tanpa melanggar etika.

"Kalau semisal visual itu dirasa tidak perlu-perlu banget, misal kebanyakan blur jadi jelek, udah diganti aja. Kalau perlu dibikin animasi saja, itu bisa lebih menarik," kata Jamal.

Ia juga menekankan, kode etik merupakan pembeda antara jurnalis dengan pengguna media sosial.

Baca juga: Peran Jurnalis dalam Pemberitaan CSR yang Berdampak

Menurutnya, masyarakat saat ini hidup di era ketika siapa pun bisa merasa sebagai reporter sekaligus produsen konten.

Artinya, segala sesuatu yang dilihat dapat langsung dilaporkan melalui media sosial yang kini semakin sering digunakan.

"Di medsos sudah ada kok, ngapain kita pakai blur. Di situlah kita menjadi pembeda, bahwa kita memang beda. Kita itu profesi yang punya etik yang harus dijaga. Enggak ada pilihan lain, ketika itu tidak kita lakukan, maka kita enggak ada bedanya dengan uploder-uploder lain," ujarnya.

"Kalau kita mau jadi pembeda, ya bedanya di situ, bahwa kita memegang kewajiban etik," tambahnya.

Baca juga: Pemberitaan Ramah Anak, Apa Saja Batasan yang Harus Dijaga?

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau