Dia menjelaskan, hilangnya pekerjaan tidak hanya berdampak pada sumber pendapatan, tetapi juga pada empat hal penting yang menopang kehidupan sosial: struktur, status, dan rasa komunitas.
Tanpa pekerjaan, ia memperingatkan, masyarakat harus menemukan cara baru untuk menggantikan fungsi-fungsi mendasar tersebut dalam skala besar.
Solusi yang ia bayangkan mencakup pendapatan universal berbasis dividen, rutinitas harian melalui korps sipil atau layanan masyarakat, status sosial yang diperoleh dari sistem kontribusi formal, hingga komunitas yang dibangun lewat lembaga lokal maupun ruang virtual yang dirancang dengan matang.
“Masyarakat masa kini tidak siap. Tanpa infrastruktur makna yang disengaja, kelimpahan akan merosot menjadi kemalasan yang membuat ketagihan," ujarnya.
Dengan kata lain, tantangan terbesar bukan hanya bagaimana manusia bertahan hidup secara ekonomi, tetapi bagaimana menemukan makna dalam dunia yang tak lagi membutuhkan tenaga kerja.
Baca juga: 8 Keterampilan Ini Tidak Bisa Digantikan AI, Apa Saja?
Roman Yampolskiy bukan satu-satunya orang yang menyuarakan kekhawatiran soal masa depan kerja di era AI.
Pada Mei lalu, CEO Anthropic, Dario Amodei juga menekankan bahwa setengah dari pekerjaan kerah putih tingkat pemula bisa hilang dalam lima tahun mendatang.
Pekerjaan kerah putih adalah pekerjaan yang didominasi oleh tugas-tugas profesional, manajerial, atau administratif, bukan pekerjaan fisik, dan umumnya dilakukan di lingkungan kantor atau profesional lainnya.
Baca juga: Chatbot Claude Opus Bisa Akhiri Percakapan demi “Kesejahteraan AI”, Tuai Perdebatan
Ia menilai, pemerintah di seluruh dunia masih meremehkan ancaman ini, padahal lonjakan pengangguran akibat otomatisasi dapat terjadi lebih cepat dari yang dibayangkan.
“Kami yang membuat teknologi ini punya tanggung jawab untuk jujur tentang apa yang akan datang. Sayangnya, banyak orang bahkan belum menyadari risikonya,” kata Amodei.
Nada serupa juga diungkapkan Mo Gawdat, mantan eksekutif Google.
Ia memperingatkan, “neraka” bisa dimulai paling cepat pada 2027, ketika AI mengambil alih pekerjaan kerah putih tanpa kecuali, termasuk profesi yang selama ini dianggap aman, seperti pengembang perangkat lunak, CEO, bahkan podcaster.
Baca juga: Albania Ingin Gantikan Pejabat yang Terbukti Korupsi dengan AI
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini