Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Nama Batik, Makna dan Perjalanannya Menjadi Warisan Budaya Dunia

Kompas.com - 02/10/2025, 13:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Tema Hari Batik Nasional 2025 adalah “Batik Merawit”, dengan ikon resmi “Batik Tulis Merawit Cirebon”.

Peringatan Hari Batik Nasional merupakan bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap budaya batik sekaligus menjadi pengingat momen diakuinya batik sebagai warisan budaya dunia.

Berikut ini penjelasan singkat mengenai asal-usul nama batik dan perjalanannya hingga diakui sebagai warisan budaya dunia.

Baca juga: Tema dan Ikon Hari Batik Nasional 2025


Asal-usul kata batik dan maknanya

Secara etimologi (asal-usul kata), kata “batik” berasal dari bahasa Jawa yakni "mbat" dan "tik" atau "nitik".

Pakar batik yang juga Guru Besar Bidang Tekstil Tradisi Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS, Sarwono, menjelaskan bahwa “mbat” memiliki arti membuat dan “tik” berarti titik.

“Batik berasal dari kata mbat dan tik. Mbat (yakni) bahasa Jawa ngembat artinya membuat. Sedangkan tik asal kata dari titik,” kata Sarwono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Hari Batik Nasional 2025: Tips Pakar untuk Memilih Batik Sesuai Acara

Dia menjelaskan bahwa, titik-titik yang dibuat pada kain menjadi gambar tertentu yang terdiri dari motif utama dan ornamen pendukung.

“Titik yang menjadi bentuk garis bisa berupa motif utama, motif pengisi bidang, dan isen (ornamen kecil yang mengisi ruang kosong di antara motif utama) motif batik,” jelas Sarwono.

Menurut Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, kata “mbat” dalam bahasa Jawa juga dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar bekali-kali,

Baca juga: Motif Batik Beda-beda di Berbagai Daerah, Pakar Ungkap Alasannya

Jadi membatik dapat diartikan sebagai proses melempar titik-titik berkali-kali pada kain, sehingga membentuk pola motif tertentu.

Sementara itu, dalam pengertian khusus, batik merupakan seni menulis atau melukis yang dilakukan di atas kain.

Mengutip Kompas.com (2/10/2024), dalam proses pembuatan batik, seseorang menggunakan canting yang berisi lilin atau malam untuk menggambar pola atau motif batik di atas kain.

Baca juga: Sejarah Hari Batik Nasional, Diperingati Setiap 2 Oktober

Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, batik merupakan karya seni atau kebudayaan yang dikerjakan dengan cara menulis atau melukis pada media apapun sehingga terbentuk sebuah desain atau corak batik tertentu.

Jika dalam pengertian khusus, media yang digunakan adalah kain, dalam pengertian yang lebih umum, membatik bisa dilakukan di media lainnya seperti kayu, plastik, kulit, kertas, kaca, keramik, dan lain-lain.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau