Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Masuk 3 Besar Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Oktober 2025

Kompas.com - 05/10/2025, 10:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Jakarta menduduki posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Minggu (5/10/2025) pagi ini.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 10.18 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 154.

Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat untuk indikator polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 59,2 mikrogram per meter kubik.

Baca juga: Warganet Keluhkan Udara Panas Akhir-akhir Ini, BMKG Jelaskan Penyebabnya


Ini menunjukkan menunjukkan tingkat kualitas udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif baik manusia maupun kelompok hewan, serta dapat menimbulkan kerusakan pada tumbuhan.

Adapun kategori kualitas udara yang baik adalah rentang PM2,5 0-50, kemudian kualitas udara sedang yang tidak memengaruhi kesehatan manusia berada pada rentang PM2,5 51-100.

Sementara itu, kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Delhi, India dengan angka 170.

Baca juga: Cara Cek Kualitas Udara Jakarta secara Online, Bisa lewat Web dan Aplikasi

10 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia

Jakarta termasuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.tangkapan layar IQAir Jakarta termasuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Berikut adalah daftar 10 kota dengan kualitas udara paling buruk Oktober 2025 versi IQAir:

  1. Delhi, India: 170
  2. Manila, Filipina: 150
  3. Jakarta, Indonesia: 145
  4. Hanoi, Vietnam: 140
  5. Tashkent, Uzbekistan: 131
  6. Addis Ababa, Ethiopia: 125
  7. Wuhan, China: 113
  8. Kinshasa, Kongo: 102
  9. Hangzhou, China: 97
  10. Dubai, Uni Emirat Arab: 94.

Baca juga: Ramai soal Gunung Gede Terlihat Jelas dari Jakarta, Benarkah Kualitas Udara Membaik?

Sebaliknya, 10 kota dengan kualitas udara paling bersih versi IQAir adalah sebagai berikut:

  1. Oslo, Norwegia: 10
  2. Auckland, Selandia Baru: 10
  3. Vancouver, Kanada: 12
  4. Portland, Amerika Serikat: 15
  5. Shenzhen, China: 18
  6. Lisbon, Portugal: 18
  7. San Francisco, Amerika Serikat: 19
  8. Madrid, Spanyol: 19
  9. Stockholm, Swedia: 19
  10. Canberra, Australia: 21.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk karena Polusi, Bagaimana Cara Berolahraga yang Aman?

*Data IQAir 5 Oktober 10.18 WIB

Data diperbarui secara real-time. Untuk mengetahui kualitas udara pada hari-hari berikutnya, bisa dipantau pada link berikut: iqair.com/id/world-air-quality-ranking

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau