KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial X membagikan potret senja di wilayah masing-masing.
Beberapa di antaranya tampak bewarna jingga keemasan, merah gelap, hingga pink dan ungu.
Selain mengagumi momen ketika matahari terbenam tersebut, sebagian warganet juga menanyakan alasan di balik warna-warni langit senja.
"Klean ngrasa nggak sih? akhir2 ini tuh langit senja cantik banget, semi semi pink ungu, padahal biasanya cuma kejingga jingga an," tulis @t********l.
Lantas, mengapa langit senja bisa beragam warna?
Baca juga: Rasi Bintang Orion Sudah Terlihat di Langit Indonesia, Begini Penjelasan BRIN
Peneliti utama Pusat Riset Antariksa, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, warna langit senja bergantung pada awan dan aerosol di langit barat yang memantulkan cahaya Matahari.
"Cahaya Matahari senja berwarna merah karena cahaya birunya sedang dihamburkan oleh atmosfer di langit barat," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/10/2025).
Dia melanjutkan, warna merah merupakan cahaya yang dipantulkan oleh awan di ufuk barat. Pada saat itu, langit barat menjadi merah terang bila dalam kondisi yang bersih.
Sementara, langit terkadang menjadi sedikit oranye karena cahaya merah bercampur kuning.
"Namun kalau bercampur asap, langit barat warnanya agak pudar, cenderung warna merah muda," tutur dia.
Baca juga: Ada Fenomena Senja Kuning hingga Masuk Rumah, Pertanda Apa?
Senada, peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengungkapkan, cahaya matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang.
"Ketika senja, gelombang yang sampai ke kita lebih banyak yang lebih panjang sehingga langit berwarna kemerah-merahan, kadang kuning, kadang oranye," ujarnya saat dihubungi terpisah, Rabu.
Menurutnya, warna langit merah yang lebih gelap disebabkan oleh terhalangnya cahaya Matahari oleh awan yang cukup tebal.
"Gelombang ungu lebih pendek dari jingga dan merah. Tapi jarang bisa terlihat karena sebagian besar diserap di atmosfer atas," imbuh dia.
Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Sisa Fenomena Langit Bulan Oktober yang Bisa Diamati dari Indonesia
Dilansir dari Live Science (4/7/2020), warna langit senja di berbagai planet berbeda-beda tergantung pada kandungan atmosfer yang dimilikinya.