Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti BRIN Jelaskan Alasan Warna Langit Senja Bisa Beragam Warna

Kompas.com - 19/10/2025, 16:00 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warganet di media sosial X membagikan potret senja di wilayah masing-masing.

Beberapa di antaranya tampak bewarna jingga keemasan, merah gelap, hingga pink dan ungu.

Selain mengagumi momen ketika matahari terbenam tersebut, sebagian warganet juga menanyakan alasan di balik warna-warni langit senja.

"Klean ngrasa nggak sih? akhir2 ini tuh langit senja cantik banget, semi semi pink ungu, padahal biasanya cuma kejingga jingga an," tulis @t********l.

Lantas, mengapa langit senja bisa beragam warna?

Baca juga: Rasi Bintang Orion Sudah Terlihat di Langit Indonesia, Begini Penjelasan BRIN

Alasan langit senja bisa beragam warna

Peneliti utama Pusat Riset Antariksa, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, warna langit senja bergantung pada awan dan aerosol di langit barat yang memantulkan cahaya Matahari.

"Cahaya Matahari senja berwarna merah karena cahaya birunya sedang dihamburkan oleh atmosfer di langit barat," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

Dia melanjutkan, warna merah merupakan cahaya yang dipantulkan oleh awan di ufuk barat. Pada saat itu, langit barat menjadi merah terang bila dalam kondisi yang bersih.

Sementara, langit terkadang menjadi sedikit oranye karena cahaya merah bercampur kuning.

"Namun kalau bercampur asap, langit barat warnanya agak pudar, cenderung warna merah muda," tutur dia.

Baca juga: Ada Fenomena Senja Kuning hingga Masuk Rumah, Pertanda Apa?

Senada, peneliti astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengungkapkan, cahaya matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang.

"Ketika senja, gelombang yang sampai ke kita lebih banyak yang lebih panjang sehingga langit berwarna kemerah-merahan, kadang kuning, kadang oranye," ujarnya saat dihubungi terpisah, Rabu.

Menurutnya, warna langit merah yang lebih gelap disebabkan oleh terhalangnya cahaya Matahari oleh awan yang cukup tebal.

"Gelombang ungu lebih pendek dari jingga dan merah. Tapi jarang bisa terlihat karena sebagian besar diserap di atmosfer atas," imbuh dia.

Baca juga: Peneliti BRIN Ungkap Sisa Fenomena Langit Bulan Oktober yang Bisa Diamati dari Indonesia

Bagaimana warna langit senja di planet lain?

Dilansir dari Live Science (4/7/2020), warna langit senja di berbagai planet berbeda-beda tergantung pada kandungan atmosfer yang dimilikinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau