KOMPAS.com - Belakangan ini ramai pemberitaan mengenai fenomena hujan mikroplastik yang melanda Jakarta.
Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa air hujan di Jakarta kini mengandung mikroplastik.
Temuan ini menjadi peringatan serius terkait penggunaan plastik, dan menunjukkan bahwa polusi plastik kini bahkan bisa turun dari langit.
Lantas, apa saja yang perlu diketahui terkait mikroplastik?
Baca juga: Ramai soal Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik Beracun, Ini Penjelasan BRIN
Mikroplastik adalah potongan plastik dengan ukuran yang sangat kecil yang dapat mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan.
Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), sampah plastik disebut sebagai "mikroplastik" jika ukuran atau panjangnya kurang dari lima milimeter.
Isu terkait mikroplastik bukanlah masalah baru. Menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mikroplastik pertama kali muncul dalam produk perawatan pribadi sekitar lima puluh tahun yang lalu.
Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai kondisi, terutama seiring digunakannya plastik yang semakin menggantikan bahan-bahan alami.
Baca juga: Mikroplastik Bisa Berdampak pada Mitokondria, Apa Risikonya?
Ilustrasi membakar sampah. Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton Rafika Aprilianti menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 persen mikroplastik di udara berasal dari pembakaran sampah.
“Kita telisik lagi ternyata memang 55 persen sumber dari mikroplastik yang kita temukan di udara itu adalah dari pembakaran sampah,” kata Rafika dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/10/2025).
Baca juga: Realita di Balik Sorotan Baik Pengelolaan Sampah di Banyumas…
Ia menambahkan, Ecoton telah meneliti mikroplastik di udara sejak tahun 2020, 2022, dan terbaru 2025.
Hasilnya konsisten, bahwa pembakaran sampah menjadi sumber utama penyebaran mikroplastik di udara perkotaan.
Selain itu, mikroplastik juga bisa berasal dari degradasi produk plastik dan tekstil sintetis, serta emisi kendaraan bermotor akibat gesekan ban dan rem.
Rafika menerangkan bahwa partikel mikroplastik memiliki massa jenis yang sangat ringan sehingga mudah terbawa angin dan menyebar ke wilayah lain.