Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hujan Mikroplastik di Jakarta, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Kompas.com - 26/10/2025, 15:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini ramai pemberitaan mengenai fenomena hujan mikroplastik yang melanda Jakarta.

Penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa air hujan di Jakarta kini mengandung mikroplastik.

Temuan ini menjadi peringatan serius terkait penggunaan plastik, dan menunjukkan bahwa polusi plastik kini bahkan bisa turun dari langit.

Lantas, apa saja yang perlu diketahui terkait mikroplastik?

Baca juga: Ramai soal Air Hujan Jakarta Mengandung Mikroplastik Beracun, Ini Penjelasan BRIN


Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah potongan plastik dengan ukuran yang sangat kecil yang dapat mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan.

Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), sampah plastik disebut sebagai "mikroplastik" jika ukuran atau panjangnya kurang dari lima milimeter.

Isu terkait mikroplastik bukanlah masalah baru. Menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mikroplastik pertama kali muncul dalam produk perawatan pribadi sekitar lima puluh tahun yang lalu.

Kondisi ini diakibatkan oleh berbagai kondisi, terutama seiring digunakannya plastik yang semakin menggantikan bahan-bahan alami.

Baca juga: Mikroplastik Bisa Berdampak pada Mitokondria, Apa Risikonya?

Dari Mana Sumber Mikroplastik?

Ilustrasi membakar sampah. PIXABAY/BRIANSTEPHENS00 Ilustrasi membakar sampah.

Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton Rafika Aprilianti menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 persen mikroplastik di udara berasal dari pembakaran sampah.

“Kita telisik lagi ternyata memang 55 persen sumber dari mikroplastik yang kita temukan di udara itu adalah dari pembakaran sampah,” kata Rafika dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/10/2025).

Baca juga: Realita di Balik Sorotan Baik Pengelolaan Sampah di Banyumas…

Ia menambahkan, Ecoton telah meneliti mikroplastik di udara sejak tahun 2020, 2022, dan terbaru 2025.

Hasilnya konsisten, bahwa pembakaran sampah menjadi sumber utama penyebaran mikroplastik di udara perkotaan.

Selain itu, mikroplastik juga bisa berasal dari degradasi produk plastik dan tekstil sintetis, serta emisi kendaraan bermotor akibat gesekan ban dan rem.

Baca juga: Warganet Keluhkan Asap Bakar Sampah Tetangga Sebabkan Pneumonia, Ini Penjelasan Dokter dan Saran Pakar

Bagaimana Cara Mikroplastik menyebar?

Rafika menerangkan bahwa partikel mikroplastik memiliki massa jenis yang sangat ringan sehingga mudah terbawa angin dan menyebar ke wilayah lain.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau