Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Jasa Ekonomi vs Luka Reformasi

Kompas.com - 27/10/2025, 09:00 WIB
Intan Maharani

Penulis

"Situasi berubah drastis. Indonesia bukan hanya keluar dari krisis pangan, tetapi juga sempat mencapai swasembada yang membanggakan,” tambahnya.

Baca juga: Profil dan Rekam Jejak 10 Pahlawan Revolusi Korban Peristiwa G30S

Mengapa ada yang menolak usulan ini? 

Penolakan datang dari aktivis HAM dan politisi PDI-P yang menilai Soeharto tidak layak dijadikan simbol kepahlawanan. 

Politikus PDI-P Guntur Romli mengatakan, gelar pahlawan bagi Soeharto bisa membalik makna perjuangan reformasi.

"Kalau Soeharto mau diangkat pahlawan, maka otomatis mahasiswa '98 yang menggerakkan reformasi dan menggulingkan Soeharto akan disebut penjahat dan pengkhianat. Ini tidak bisa dibenarkan," ucap Guntur, Kamis (23/10/2025).

Ia juga menilai, usulan ini mengabaikan tanggung jawab moral atas pelanggaran HAM berat yang diakui negara. 

"Kalau Soeharto diangkat pahlawan, maka peristiwa-peristiwa itu bukan lagi pelanggaran HAM, tapi bisa disebut kebenaran oleh rezim Orde Baru saat itu," ucapnya.

Baca juga: 35 Kutipan Para Pahlawan untuk Ucapan HUT Ke-80 RI

Kasus apa saja yang membayangi Soeharto?

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menegaskan Soeharto tidak memenuhi syarat moral sebagai pahlawan nasional.

"Terdapat 5–6 kasus pelanggaran HAM berat yang melibatkan kekuatan militer pada masa itu," kata Wakil Koordinator Kontras Andrie Yunus.

Sejumlah peristiwa yang disebut antara lain:

  1. Penembakan Misterius (Petrus) 1981–1985
  2. Tragedi Tanjung Priok 1984
  3. Tragedi Talangsari 1989
  4. Tragedi Kudatuli 1996
  5. Kerusuhan Mei 1998. 

Bagi korban dan aktivis, luka sejarah itu belum sepenuhnya dipulihkan negara.

Kontroversi Soeharto pahlawan nasional mencerminkan dilema lama antara mengingat jasa dan menuntut keadilan sejarah. 

Bagi sebagian pihak, Soeharto adalah sosok yang membawa stabilitas nasional; bagi pihak lain, ia simbol kekuasaan yang menindas.

Selama memori tentang Orde Baru masih hidup, setiap pengusulan nama Soeharto akan selalu memecah publik. 25 tahun setelah reformasi, bangsa ini masih mencari cara berdamai dengan masa lalunya.

(Sumber: Kompas.com/Rahel Nada Chaterine, Singgih Wiryono| Editor: Dani Prabowo, Dita Angga Rusiana, Danu Damarjati)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau