KOMPAS.com - Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di San Antonio, Texas, Amerika Serikat pernah tidak sengaja memakan bakteri penyebab gonore, Neisseria gonorrhoeae.
Kasus mengenai peristiwa tersebut ditulis dalam laporan medis yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine (NEJM) pada 1984.
Adapun anak tersebut tidak sengaja memakan bakteri gonore dari sampel pasien yang menderita penyakit itu.
Gonore diketahui paling sering menyebar melalui hubungan seksual, melalui paparan air mani atau cairan vagina yang mengandung Neisseria gonorrhoeae.
Bukti infeksi pada anak-anak biasanya dapat menunjukkan adanya pelecehan seksual terhadap mereka.
Namun dalam kasus ini, dokter mengamati kasus gonore yang sangat tidak umum, dengan paparan berasal dari media laboratorium.
Lantas, bagaimana kisah balita tak sengaja makan bakteri gonore tersebut?
Baca juga: Ilmuwan Temukan Bakteri Mulut yang Bisa Picu Serangan Jantung
Dikutip dari LiveScience, Rabu (22/10/2025), ibu balita itu diketahui bekerja sebagai teknisi laboratorium mikrobiologi, termasuk mengurus bakteri gonore.
Sebagian pekerjaannya melibatkan kunjungan ke kantor dokter untuk mengumpulkan cawan laboratorium berisi sampel klinis yang telah dikumpulkan dari pasien.
Suatu hari, dia membawa putranya yang berusia 3 tahun di dalam mobil saat ia melakukan kunjungan tersebut.
Dalam perjalanan, ia berhenti di sebuah toko swalayan lalu pulang untuk menitipkan belanjaannya.
Baca juga: Kisah Ibu di Florida, Terinfeksi Bakteri Pemakan Daging Saat Main di Pantai
Sesampainya di rumah, ia meninggalkan putranya sebentar di dalam mobil yang terparkir sambil membawa belanjaan ke dalam.
Ketika kembali, dia mendapati bahwa putranya telah merangkak ke kursi belakang mobil dan telah memakan sebagian besar isi salah satu cawan laboratorium.
Cawan itu berisi "agar cokelat", media berwarna kecokelatan yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri yang terbuat dari sel darah merah yang dibelah.
Media tersebut dinamai berdasarkan warnanya dan tidak mengandung cokelat asli. Namun tetap saja mungkin tampak menggugah selera bagi anak kecil.
Baca juga: Kisah Dokter Bedah di Jerman Tak Sengaja Pindahkan Tumor Pasien ke Tangannya, Kok Bisa?