Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Pemanis Buatan Berlebihan Bisa Percepat Penurunan Fungsi Otak

Kompas.com - 05/09/2025, 15:05 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber CNN, Medscape

KOMPAS.com - Mengonsumsi pemanis buatan (artificial sweetener) tertentu dalam jumlah banyak berdampak negatif untuk otak.

Sebuah studi terbaru menunjukkan, orang-orang yang mengonsumsi pemanis buatan, dengan jumlah setara dengan satu diet soda per hari, mengalami penurunan signifikan dalam kemampuan mereka untuk mengingat dan mengulang kata-kata dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi dalam jumlah sedikit.

Baca juga:

"Orang yang mengonsumsi pemanis rendah kalori atau tanpa kalori dalam jumlah terbanyak mengalami penurunan kognitif global 62 persen lebih cepat dibandingkan mereka yang mengonsumsi jumlah terendah, setara dengan 1,6 tahun penuaan otak," jelas penulis utama studi tersebut sekaligus profesor geriatri dan direktur Biobank for Aging Studies di Fakultas Kedokteran University of Sao Paulo, Brasil, Dr. Claudia Kimie Suemoto, dilansir dari CNN, Jumat (5/9/2025).

Dampak pemanis buatan untuk otak

Konsumsi pemanis buatan tertinggi 191 miligram

Penelitian menunjukkan konsumsi pemanis buatan berlebihan dapat mempercepat penuaan otak hingga 1,6 tahun. Simak penjelasannya.Pexels/cottonbro studio Penelitian menunjukkan konsumsi pemanis buatan berlebihan dapat mempercepat penuaan otak hingga 1,6 tahun. Simak penjelasannya.

Studi ini melibatkan 12,772 orang dewasa berusia 35 sampai 75 tahun yang turut serta dalam Brazilian Longitudinal Study of Adult Health Brazilian (Studi Longitudinal Kesehatan Orang Dewasa Brasil).

Sebagai bagian dari studi, mereka menjalani tes kognitif standar setiap empat tahun selama tiga gelombang studi yaitu 2008-2010, 2012-2014, dan 2017-2019.

Dilansir dari Medscape, langkah selanjutnya adalah, peserta diminta mengisi kuesioner frekuensi konsumsi makanan.

Tujuannya menghitung konsumsi gabungan dan individu dari beberapa pemanis rendah kalori dan tanpa kalori, termasuk pemanis buatan aspartam, sakarin, dan acesulfame-K; pemanis alkohol gula erythritol, sorbitol, dan xylitol; serta tagatose.

Peserta kemudian dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan jumlah total pemanis yang dikonsumsi. 

Adapun tingkat tertinggi konsumsi pemanis buatan dalam studi tersebut rata-rata 191 miligram, atau sekitar satu sendok teh, per harinya. 

Sebagai perbandingan, satu kaleng diet soda yang diberi aspartam mengandung 200 sampai 300 miligram pemanis buatan.

Baca juga:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau