Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hunter Biden Dinyatakan Bersalah, Apa Dampaknya bagi Joe Biden?

Kompas.com - 12/06/2024, 18:36 WIB
Paramita Amaranggana,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

HUNTER Biden, putra Presiden Amerika Serikat (AS) saat ini, Joe Biden, dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan dalam persidangan terkait senjata federal. Hunter Biden menjadi orang pertama dari putra presiden AS yang sedang menjabat yang akan dijatuhi hukum pidana.

Jaksa penuntut mengatakan, Hunter (54 tahun) telah berbohong terkait penggunaan narkoba dalam formulir federal saat ia membeli pistol di tahun 2018.

Hunter mengaku tidak bersalah dan mengklaim bahwa ia sedang dalam pemulihan dari kecanduan narkoba saat itu, dengan demikian formulir itu juga diisinya dengan jujur.

Setelah mempertimbangkan selama tiga jam, panel yang terdiri dari 12 juri Delaware akhirnya memutuskan bahwa Hunter Biden memang bersalah. Hunter menghadapi dua tuduhan terkait kebohongan tentang penggunaan narkoba pada pemeriksaan latar belakang federal, dan satu tuduhan karena memiliki senjata saat kecanduan atau menggunakan narkoba.

Baca juga: Putra Joe Biden Divonis Bersalah atas 3 Tuduhan Terkait Kepemilikan Senjata Api

Tahun 1972, keluarga Joe Biden mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan istri Biden dan anak perempuannya yang baru berusia 13 bulan tewas. Kedua anaknya yang lain termasuk Hunter selamat dari tragedi itu tetapi mengalami cedera serius.

Joe Biden kemudian menikah lagi dengan istri yang sekarang, Jill Biden, tahun 1977.

 

Di tahun 2015, anaknya dari istrinya yang pertama, Beau (saudara kandung Hunter), meninggal dunia karena kanker otak di usia 46 tahun.

Kini, musibah kembali menimpa keluarga Biden ketika satu-satunya anak yang tersisa dari istri pertamanya divonis bersalah dan terancam hukuman penjara. Padahal, Biden kini sedang disibukkan oleh persiapan menyambut pemilihan presiden pada November mendatang saat dia sekali lagi akan menghadapi rivalnya, Donald Trump.

Tak Akan Memengaruhi Jumlah Pemilih

Kasus Hunter tentu menjadi pukulan untuk Joe Biden sebagai seorang ayah. Joe Biden merespon putusan pengadilan tersebut dengan mengeluarkan pernyataan yang mengisyaratkan kewajiban ganda yang menuntut perhatian darinya.

“Saya presiden, tetapi saya juga seorang ayah,” katanya. Biden kemudian berkata bahwa ia akan terus mendukung putranya itu.

Di awal pemeriksaan pengadilan, Biden berkata bahwa dirinya tak akan mengomentari jalannya persidangan. Namun, drama di ruang sidang anaknya yang berlangsung selama berminggu-minggu terus menghantui Biden, bahkan pada saat ia masih harus menjalankan tugas resmi dan berkampanye untuk pemilihan. Hukuman Hunter yang belum ditentukan mungkin juga akan mengganggu fokus Biden saat bersiap untuk debat calon presiden yang akan diadakan dalam waktu dekat ini.

“Tentu saja, ini akan menjadi gangguan pribadi bagi presiden, seperti halnya bagi ayah mana pun,” kata Michael LaRosa, yang menjabat sebagai sekretaris pers untuk Ibu Negara Jill Biden selama dua tahun pertama masa jabatan Biden sebagai presiden AS.

“Ini bukan gangguan dari tugasnya sebagai presiden, tetapi saya yakin ini akan berdampak secara emosional pada keluarga.”

Baca juga: Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Meski begitu, kasus Hunter saat ini diprediksi tak akan mengubah hasil pemilihan umum bulan November nanti.

Bagaimanapun, nama Joe Biden yang akan tercantum dalam lembar suara, bukan nama Hunter. Selain itu, tak ada bukti juga yang mengaitkan Presiden dengan pelanggaran yang dilakukan oleh putranya tersebut. Tak hanya itu, hanya ada sedikit bukti jajak pendapat yang dapat menunjukkan bahwa publik benar-benar mengikuti persidangan Hunter dengan seksama.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau